Pahami.id – Timnas U-17 Indonesia bersiap tampil di Piala Dunia U-17 2023. Menarik untuk mengetahui tiga calon lawan Timnas Indonesia di Grup A Piala Dunia 2023 dan peluang Skuad Bima Sakti. lolos ke babak berikutnya.
Hasil undian Piala Dunia U-17 yang digelar di markas FIFA, di Zurich, Swiss, September lalu, bisa dikatakan cukup menguntungkan bagi Timnas U-17 Indonesia.
Pasalnya tim Bima Sakti terhindar dari grup tangguh yang dihuni kekuatan utama sepakbola dunia. Indonesia menempati Grup A yang “hanya” ditempati Ekuador, Panama, dan Maroko.
Namun, apakah hal tersebut akan memudahkan Indonesia lolos dari babak penyisihan grup? Belum bisa dikatakan begitu, pasalnya tiga negara Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Afrika jelas juga ingin mendapatkan tiket ke babak 16 besar.
Berikut gambaran lawan timnas dan potensi timnas Indonesia lolos dari Grup A seperti dilansir Antara:
Ekuador U-17
Ekuador yang akan menjadi lawan pertama Timnas Indonesia pada laga 10 November mendatang, bukanlah “anak baru” di Piala Dunia U-17. Berstatus tim peringkat kedua Piala Amerika Selatan U-17, ini merupakan penampilan keenam Ekuador di Piala Dunia U-17.
Mereka mempunyai perbekalan yang cukup sebelum terbang ke Indonesia. Selama menjadi tuan rumah Piala Amerika Selatan U-17, Ekuador hanya kalah dari Brasil di final, dan mencatatkan rekor empat kemenangan, tiga kali imbang, dan satu kekalahan selama turnamen tersebut.
Ekuador U-17 disutradarai oleh pelatih lokal Diego Martinez yang menjabat sejak Juli 2022.
Di level internasional, Martinez belum punya banyak pengalaman. Sebelum menukangi Timnas U-17 Ekuador, Martinez merupakan pencari bakat di Independiente Del Valle dan LDU, namun kombinasinya yang membawa Ekuador finis kedua di Piala Amerika Selatan U-17 April lalu jelas tak pantas. diremehkan. .
Salah satu pemain penting di tim nasional Ekuador adalah penyerang LDU Michael Bermudez. Bermudez bisa memberikan dimensi serangan ganda ketika memperkuat timnas U-17 Ekuador.
Empat gol yang ia cetak pada Piala Amerika Selatan U-17 terakhir, kini disebut-sebut sedang didekati beberapa klub Eropa, termasuk Borussia Dortmund.
Sejauh ini, dari lima penampilan di Piala Dunia U-17, Ekuador sudah dua kali lolos ke delapan besar. Tentunya dalam keikutsertaan kali ini Ekuador bertekad memperbaiki rekornya dengan lolos ke empat besar untuk pertama kalinya.
Panama B-17
Rekor keikutsertaan Panama di Piala Dunia U-17 memang tak sebaik Ekuador, namun mereka juga bukan pemain baru dengan keikutsertaan ketiganya di ajang besar pemain muda tersebut.
Kekuatan sepak bola Panama sendiri saat ini sedang mengalami kebangkitan. Timnas senior mereka menjalani debut di Piala Dunia 2018, yang sebelumnya timnas putri juga akan tampil di Piala Dunia Wanita 2023.
Namun, penampilan Panama di Piala Dunia U-17 merupakan penampilan pertama mereka setelah absen selama satu dekade. Sebelumnya, Panama mencapai babak 16 besar pada debutnya pada tahun 2018, saat mereka disingkirkan oleh tuan rumah Meksiko. Sedangkan pada tahun 2020, Panama gagal lolos dari babak penyisihan grup.
Panama lolos ke Piala Dunia U-17 dengan menjadi semifinalis Piala CONCACAF U-17 Februari lalu. Mereka tidak kesulitan melewati babak penyisihan grup turnamen tersebut, dan mengalahkan Kuba di babak 16 besar sebelum menang 2-1 atas Honduras di babak delapan besar.
Kemajuan Panama di turnamen terhenti oleh kekalahan dari juara akhirnya, Meksiko, di semifinal.
Panama akan dilatih oleh pelatih kelahiran Amerika Mike Stump saat berlaga di Piala Dunia U-17.
Stump tercatat pernah melatih beberapa klub papan atas Panama dan membawahi pembinaan timnas U-17 pada tahun 2022.
Salah satu pemain yang tampil menonjol di Piala CONCACAF U-17 asal Panama adalah Kevin Walder. Di ajang tersebut, Walder mengoleksi empat gol dan mencuri perhatian banyak orang dengan kemampuan ball handling dan finishing-nya.
Walder juga menjadi satu-satunya pemain Panama yang terpilih masuk dalam tim turnamen Piala Dunia U-17.
Maroko B-17
Dibandingkan Ekuador dan Panama, rekam jejak Maroko di Piala Dunia U-17 tak sebaik dua negara sebelumnya. Maroko hanya tampil satu kali di ajang ini yakni pada tahun 2013.
Saat itu, Maroko memuncaki grup yang beranggotakan Uzbekistan, Kroasia, dan Panama, sebelum disingkirkan Pantai Gading di fase 16 besar.
Maroko lolos ke Piala Dunia U-17 setelah menjadi tim peringkat kedua di Piala Afrika U-17 2023 di Aljazair awal tahun ini. Maroko menduduki puncak grup mereka yang diisi Nigeria, Afrika Selatan, dan Zambia.
Mereka kemudian mengalahkan tuan rumah Aljazair di perempat final, dan Mali di semifinal melalui adu penalti. Namun di laga final, Maroko dikalahkan Senegal dengan skor 1-2 meski sempat unggul selama 80 menit.
Pelatih timnas U-17 Maroko, Said Chiba bukanlah nama baru di kalangan sepak bola di negara Afrika Utara tersebut. Chiba bermain untuk timnas Maroko selama 40 pertandingan sebelum menjadi pelatih.
Dia memulai karir kepelatihannya di Qatar Sports Club dan kemudian bekerja sebagai asisten Ezzai Badou di tim nasional senior Maroko. Ia kemudian melatih beberapa klub Maroko seperti Chahab Rif Al-Hoceima, Nahdat Zemamra, dan Olympique Safi sebelum menjalankan tugasnya bersama timnas U-17 saat ini.
Chiba telah menunjukkan kemampuannya dalam membina para pemain muda, melindungi mereka dari tekanan berat selama Piala Afrika U-17. Ia juga mampu memadukan bakat lokal dengan beberapa pemain Maroko yang bekerja di luar negeri.
Dari segi pemain, Maroko beruntung punya banyak pemain yang diharapkan bisa mengisi timnas muda sebelum melangkah ke level senior. Dua contoh paling sederhana adalah Sofyan Amrabat dan Ahmed Reda Tagnaouti yang bermain untuk timnas Maroko di Piala Dunia U-17 satu dekade lalu.
Sedangkan pemain yang banyak mendapat perhatian di tim U-17 Maroko saat ini adalah kiper Taha Benrhozil. Kiper didikan Akademi Mohammed VI ini telah membuktikan ketenangan dan refleksnya membuahkan hasil saat beraksi di Piala Afrika U-17.
Timnas Indonesia U-17
Dikelilingi tim-tim yang lebih berpengalaman dan berprestasi, Indonesia yang lolos ke Piala Dunia U-17 dengan status tuan rumah tentu akan menghadapi banyak ujian pahit.
Namun sepak bola Indonesia belakangan ini sedikit mengalami kebangkitan setelah bertahun-tahun terpuruk. Timnas Indonesia mengakhiri kekeringan medali emas selama bertahun-tahun berkat keberhasilannya di SEA Games 2023 dan lolos ke Piala Asia tahun depan.
Timnas U-23 Indonesia pun dipastikan lolos ke Piala Asia U-23 2024. Ini merupakan pertama kalinya Timnas Indonesia lolos ke turnamen tersebut.
Timnas U-17 Indonesia dibesut oleh pelatih Bima Sakti yang menangani tim tersebut sejak tahun 2019. Sebagai pelatih, Bima tidak pernah memimpin tim asuhannya hingga menjadi juara, malah ia memiliki hubungan yang baik dengan anak asuhnya. anggota. mungkin bisa menjadi modal bagi Bima untuk meningkatkan performa tim.
Beruntungnya Pelatih Bima memiliki kapten Muhammad Iqbal Gwijangge yang bisa menjadi perpanjangan perannya di lapangan. Iqbal yang berprofesi sebagai bek memiliki segudang pengalaman di usianya yang masih muda.
Coach Bima juga akan mendapat dukungan dari beberapa pemain yang berkiprah di luar negeri, seperti Welber Jardim (Sao Paulo) dan Amar Brkic (TSG Hoffenheim), sehingga menarik melihat Bima memadukan bakat lokal dan pemain generasi.
Peluang lolos ke babak 16 besar:
Melihat statistiknya, bisa dikatakan dua tim yang berpeluang besar lolos ke fase selanjutnya adalah Maroko dan Ekuador sebagai juara grup dan tim peringkat kedua.
Meski demikian, bukan berarti peluang Indonesia lolos dari grup menjadi nol. Sebanyak empat tim peringkat ketiga terbaik fase grup masih berpeluang lolos ke babak 16 besar, sehingga jika Indonesia bisa memberikan kejutan di laga pertama melawan Ekuador dan laga kedua melawan Panama, peluang Indonesia untuk melaju ke putaran kedua. level berikutnya masih utuh.
Jadwal Grup A Piala Dunia U-17 2023:
10 November:
Panama v Maroko (Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya)
Indonesia v Ekuador (Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya)
13 November:
Maroko v Ekuador (Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya)
Indonesia v Panama (Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya)
16 November
Maroko v Indonesia (Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya)
Ekuador vs Panama (Stadion Manahan, Solo)