Pahami.id – Legenda sepak bola Indonesia, Budi Sudarsono, memberikan motivasi kepada peserta Turnamen Akar Rumput Nasional. Ia menegaskan, kemampuan dan karakter menjadi kunci utama menjadi pemain sepak bola profesional.
Budi Sudarsono menyampaikan pesannya pada pembukaan turnamen di Padang Yayasan Minhajurosyidin, Jakarta.
“Saudari harus mempunyai akhlak yang baik dan mulia,” kata Budi Sudarsono dikutip dari di antaraSabtu (23/12/2023).
“Selain memiliki kemampuan sepak bola yang baik, jika ingin menjadi pemain sepak bola profesional atau pemain yang bercita-cita menjadi pemain timnas, yang dibutuhkan adalah pemain sepak bola yang memiliki keterampilan dan karakter yang baik.”
Mantan pemain Persija Jakarta dan Sriwijaya FC itu menyoroti perubahan pendekatan perekrutan pemain.
Dijelaskannya, kini lebih ditekankan pada karakter, berbeda dengan saat ia masih aktif bermain sepak bola.
Budi Sudarsono yakin dengan mengedepankan karakter, para pemain profesional masa kini mampu beradaptasi lebih cepat baik di dalam maupun di luar lapangan.
“Kalau zaman saya yang bagus di lapangan akan dipilih siapa yang bagus karakternya. Sekarang siapa yang bagus karakternya, jadi nomor 1. Biasanya kalau karakternya bagus di tim mana pun, kita bisa beradaptasi dan diterima semua orang,” kata Budi.
Turnamen Akar Rumput Nasional merupakan ajang pertarungan kelompok umur U-10 dan U-12 dengan menggunakan format mini football dan bermain selama 2×10 menit per pertandingan.
Sebanyak 32 tim yang lolos seleksi regional bersaing di setiap kelompok umur untuk memperebutkan gelar juara dalam turnamen yang menggunakan format penyisihan grup. Kemudian, ke-32 tim tersebut akan bertanding di fase grup untuk memperebutkan dua tiket ke babak 16 besar.
“Harapan saya sendiri, di Akar Rumput Nasional Indonesia, kita punya database yang bagus,” kata Penasihat Utama Akar Rumput Indonesia Zaenal Abidin Zapello.
“Agar kita kedepannya bisa berkontribusi di level junior. Bahkan nanti di level junior kita juga akan mengadakan seperti Ortus Cup, karena kebetulan Ortus selalu mendukung kita jadi kita juga akan membuat Ortus Cup nanti untuk Tingkat Pemuda.”
Turnamen yang telah berlangsung selama empat edisi ini telah menggelar turnamen regional di berbagai kota antara lain Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi, Lampung, Banten, Solo, Blora, Tegal, dan Makassar.
Tahun pertama kita konsentrasi di Jabodetabek. Lalu tahun kedua sama, tahun ketiga semangatnya luar biasa dan akhirnya Banten dan Lampung coba bertahan, jelas Sirazudin Nauri Abbas.
“Akhir tahun keempat teman-teman bilang ingin mencoba, kami juga diajak dari kota lain, Solo, Blora, Tegal, dan Makassar. Jadi sebenarnya bukan kami yang mau lebih, antusias teman-teman yang lain menunjukkan bagusnya .potensi dari kompetisi.”