Site icon Pahami

Malaysia Tolak Kesempatan Hadapi Brasil dan Argentina, Kalah Mental dari Timnas Indonesia? – Berita Hiburan

Pahami.id – Malaysia juga berpeluang menguji ketangguhan tim-tim kelas dunia seperti Brasil dan Argentina. namun sayang kesempatan itu ditolak oleh Federasi Sepakbola Malaysia (FAM).

Dilansir Berita Harian, media Malaysia, Kamis (1/6/2023), Presiden FAM Datuk Hamidin Mohd Amin mengaku tim Harimau Malaya telah diundang untuk bertanding melawan Brasil dan Argentina.

Tapi tawaran itu ditolak. Tak hanya FAM, pelatih Timnas Malaysia Kim Pan Gon juga menolak menghadapi tim kelas dunia pada match day FIFA bulan Juni nanti.

Suasana pertandingan timnas U-23 Indonesia vs Malaysia dalam perebutan medali perunggu SEA Games 2021 di Hanoi, Vietnam, Minggu (22/5/2022) malam WIB. [Tang Chhin Sothy / AFP]

Malaysia yang saat ini berada di peringkat 138 peringkat FIFA memilih Papua Nugini sebagai lawannya. Papua Nugini saat ini berada di peringkat 159.

“Brazil ingin berjuang tapi saya tidak mau karena belum waktunya. Saya bisa melakukannya jika untuk pertunjukan tapi belum waktunya dan Kim Pan Gon tidak mau,” kata Datuk Hamidin.

“Kami dan Brasil sama-sama anggota Dewan FIFA, tapi waktunya belum tiba, mungkin kami akan menunggu waktu yang tepat,” lanjutnya usai menggelar pertemuan dengan Dewan FIFA. pemain tunggal putra, Lee Zii Jia, Kamis malam.

“Kalau mereka main untuk popularitas saja, kemungkinan besar mereka akan mencari tim lain,” kata Hamidin.

Saya memiliki hubungan yang baik dengan Argentina dan mereka juga mengundang kami, kata Hamidin.

“Tapi Kim Pan-gon tidak mau. Jika kamu menginginkan persahabatan, kamu harus memiliki pasukan yang realistis.”

Berbeda dengan Malaysia, PSSI justru mencari lawan tangguh untuk Timnas Indonesia. Alhasil, timnas Indonesia akan menghadapi Palestina dan juara Piala Dunia 2022, Argentina.

Pertandingan melawan Palestina akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya pada 14 Juni mendatang. Sedangkan pertandingan melawan Argentina digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada 19 Juni.



Exit mobile version