Tim Liverpool U-19 memperkenalkan seragam tandang klub yang belum dirilis untuk musim 2024/25 selama pertandingan persahabatan pramusim pada hari Sabtu.
The Reds belum secara resmi mengungkapkan detail seragam tandang baru mereka, tetapi para penggemar yang jeli memperhatikan tim akademi mengenakan strip hitam yang telah beredar di media sosial selama beberapa minggu terakhir selama pertandingan persahabatan hari Sabtu melawan Eintracht Frankfurt.
Setelah desain hijau-putih yang kontroversial dari 2023/24, Liverpool akan kembali menggunakan seragam hitam sederhana untuk musim mendatang, dengan warna biru kehijauan digunakan sebagai aksen pada lengan dan sisi celana pendek.
Ada juga penghormatan kepada 97 nyawa yang hilang akibat bencana Hillsborough di bagian belakang leher.
Liverpool U19 bermain hari ini melawan Eintracht Frankfurt U19 dengan seragam tandang yang belum dirilis!
Nike benar-benar menebus kesalahan mereka sendiri… 😮💨🔥Liga Inggris Nike foto.twitter.com/5eqH9Zar8P
— Anfield Pulse (@_AnfieldPulse) 20 Juli 2024
Sayangnya, pertandingan persahabatan berakhir dengan kekacauan setelah seorang pemain Liverpool menuduh lawan menggunakan hinaan rasial selama pertandingan.
GAMBAR menyatakan bahwa, ketika skor imbang 1-1, Liverpool menolak untuk melanjutkan pertandingan setelah tuduhan tersebut, sehingga Frankfurt dianugerahi kemenangan 3-0.
Setelah pertandingan, direktur olahraga Frankfurt Timmo Hardung mengonfirmasi bahwa mereka berencana untuk menanggapi tuduhan itu serius, tetapi yakin insiden itu sekadar kesalahpahaman terkait kata ‘digga’, yang secara kasar diterjemahkan dari bahasa Jerman menjadi ‘bro’ atau ‘dude’ dalam bahasa Inggris.
“Seluruh akademi muda kami seperti Eintracht Frankfurt, multikultural, dan kami memiliki nilai-nilai yang jelas yang kami jalani dan terus kami tuntut,” kata direktur olahraga Timmo Hardung. “Rasisme tidak memiliki tempat di sini, tetapi kami tetap menanggapi tuduhan tersebut dengan serius.
“Setelah konsultasi, pemain kami mengonfirmasi bahwa ia telah menggunakan kata ‘digga’, yang merupakan bahasa gaul anak muda, dalam pertandingan normal. Kami tidak meragukan bahwa pernyataan ini benar. Kami dapat mengesampingkan rasisme, ini adalah masalah bahasa dan oleh karena itu kami berharap bahwa kami juga telah menjernihkan kesalahpahaman dengan para pemain terkait dan mereka yang bertanggung jawab di Liverpool.”