Leon Goretzka sangat ingin memperjuangkan masa depannya di Bayern Munich tetapi akan tertarik bergabung Liverpool, Barcelona atau Real Madrid jika dia akhirnya pergi, demikian klaim sebuah laporan.
Goretzka telah memecah pendapat di Bayern selama beberapa tahun terakhir dan menjadi subjek spekulasi bahkan sebelum manajer baru Vincent Kompany memutuskan untuk tidak memasukkannya dalam skuad pada pertandingan DfB Pokal dengan SSV Ulm.
“Sebagai klub, kami selalu ingin bersikap jelas kepada para pemain, itulah kenyataannya,” kata Kompany setelah mencoret pemain berusia 29 tahun itu. “Kami melakukannya secara internal dalam keluarga kami. Kami tidak perlu mengatakan apa pun secara terbuka.”
Dengan masa depannya yang sekarang diragukan, Sky Sports Jerman menyatakan bahwa Goretzka berencana untuk mencoba dan melawan tekanan untuk meninggalkan klub karena ia masih berharap untuk bisa kembali masuk dalam pemikiran Kompany.
Namun, jika Goretzka hengkang, ia disebut-sebut terbuka untuk bergabung. LiverpoolBahasa Indonesia: Kota Barcelona atau Madriddengan “satu hingga tiga tim lainnya” juga disinggung.
Sejumlah Bayern Para pejabat telah berbicara tentang situasi tersebut. Direktur olahraga Max Eberl mengatakan: “Kami berbicara secara terbuka dengan para pemain. Kami telah memperkuat lini tengah, [Joshua] Kimmich kembali ke lini tengah. Para pemain tahu kapan situasi mereka bisa sulit. Kami mengomunikasikannya dengan jelas. Segalanya telah diklarifikasi secara internal.”
Hal itu segera diikuti oleh direktur olahraga Christoph Freund, yang menambahkan: “Leon telah berada di Bayern untuk waktu yang sangat, sangat lama. Ia sangat sukses dan merupakan pemain hebat. Kami berbicara kepadanya dan menjelaskan kepadanya bahwa ada banyak persaingan di posisinya. Kami memiliki perlengkapan yang sangat baik di sana. Leon tahu itu. Dan itulah mengapa situasinya seperti ini saat ini.”
Awal musim panas ini, presiden kehormatan Uli Hoeness membahas tekanan di pundak Goretzka dengan cara yang lebih positif, dan komentar-komentar inilah yang dikatakan menjadi fokus sang gelandang.
“Dalam hidup, Anda selalu mendapat kesempatan kedua,” kata Hoeness. “Itu juga berlaku untuknya di Bayern. Sekarang ia punya kesempatan untuk membuktikan dirinya. Dua tahun terakhir tidaklah baik.”