Kylian Mbappe telah menolak tawaran mediasi dengan mantan klubnya Paris Saint-Germain karena perselisihan mereka mengenai gaji dan bonus yang belum dibayarkan terus berlanjut.
Pemain depan itu meninggalkan PSG musim panas ini setelah kontraknya berakhir dan menandatangani kontrak Real Madrid secara gratis transfer.
Mbappe mengklaim bahwa ia ditahan sekitar €55 juta dalam pembayaran gaji dan bonus pada beberapa bulan terakhirnya di PSG, tetapi hal ini dibantah oleh mantan klubnya karena mereka menganggap jumlah ini dihapuskan secara sukarela.
Dalam sidang minggu ini dengan LFP, komisi hukum sepak bola Prancis, keputusan tidak berpihak pada Mbappe. Sebaliknya, mediasi antara kedua belah pihak telah direkomendasikan.
Namun kubu Mbappe tidak senang dengan hasil ini.
Pernyataan dari perwakilannya berbunyi: “Kemungkinan mediasi telah disebutkan pagi ini. Kemungkinan ini ditolak dalam pertemuan oleh perwakilan pemain. Mediasi tidak akan berguna untuk mencatat kekurangan pembayaran yang dapat dilihat dari analisis sederhana slip gaji pemain.”
PSG dapat dimengerti, lebih bahagia daripada Mbappe dengan hasil ini, berkomentar dalam pernyataan mereka sendiri: “Paris Saint-Germain sangat senang dengan sidang dua jam hari ini di hadapan Komisi.
“Klub mengingat bahwa pemain tersebut telah membuat komitmen publik dan pribadi yang jelas dan berulang yang harus dihormati, setelah diberikan manfaat yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Klub selama tujuh tahun yang fantastis di Paris.
“Berdasarkan argumen lisan dan terdokumentasi dari Klub, Komisi bersikeras agar mediasi dilakukan antara kedua belah pihak, yang telah diupayakan Paris Saint-Germain selama berbulan-bulan. Komisi kini telah mengundang pemain tersebut untuk mempertimbangkan proses mediasi.”
Jika Mbappe tetap menolak mediasi, diharapkan kasus tersebut akan diselesaikan oleh pengadilan ketenagakerjaan, meskipun mereka mungkin akan mempertimbangkan rekomendasi LFP.