Pahami.id – Timnas Indonesia disebut-sebut menjadi salah satu yang terlemah dari 24 negara peserta Piala Asia Qatar 2023. Namun Timnas Indonesia patut bersyukur meski tidak diunggulkan pada turnamen yang akan berlangsung di Qatar mulai Januari ini. 12 hingga 10 Februari 2024.
Timnas Indonesia memang menjadi salah satu tim peserta Piala Asia 2023 dengan ranking FIFA terendah.
Indonesia hanya berada di peringkat 146 dunia, unggul sedikit dari Hong Kong (150) yang merupakan tim dengan peringkat terbawah di Piala Asia Qatar.
Timnas Indonesia juga tergabung di Grup D Piala Asia 2023 bersama tim elite Asia seperti Jepang, Irak, dan Vietnam, tiga tim yang masuk dalam 100 besar ranking FIFA.
Pakar sepak bola Indonesia, Binder Singh, mengakui peluang skuad Garuda lolos ke babak 16 besar Piala Asia kecil.
Namun, hal tersebut justru bisa menjadi keuntungan bagi skuad asuhan pelatih Shin Tae-yong.
“Kalau saya simpulkan peluang Indonesia kecil, posisi terbawah dengan kemungkinan lolos, itu bagus,” kata pria yang akrab disapa Bung Binder itu dalam podcast Hasani’s Corner di YouTube, Selasa (9). /12/2024).
“Indonesia tentu saja akan dianggap tim underdog. Kalau (dianggap) tim underdog, apa yang dikhawatirkan? Para pemain bisa bermain leluasa, tanpa beban apa pun. Padahal, kita patut bersyukur karena kita tidak underdog,” dia melanjutkan.
Timnas Indonesia akan menghadapi Irak pada laga pertamanya di ajang tersebut. Laga tersebut akan dihelat pada Senin (15/1).
Empat hari berselang, giliran Vietnam menghadapi skuad Garuda di Grup D. Pada laga final, Rabu (24/1), Timnas Indonesia akan menghadapi Jepang.
Sejauh ini, Indonesia sudah empat kali mengikuti Piala Asia. Prestasi terbaik mereka sejauh ini adalah finis di posisi ketiga klasemen penyisihan grup.
Selain itu, Binder juga mewanti-wanti para pendukungnya untuk tidak terlalu berharap terlalu tinggi. Pasalnya, imbuhnya, ekspektasi berlebihan tersebut justru akan memberikan tekanan kepada para pemain skuad Garuda.
Kita tinggal dukung mereka saja. Kita doakan mereka bisa bermain sebaik mungkin, semoga bisa lolos, kata Binder.
“Jangan sampai kita membangun hype di awal, ternyata game pertama tidak sesuai ekspektasi, lalu kita hina,” ujarnya.