Pahami.id – Akram Afif menjadi bintang Qatar yang patut diapresiasi dalam kemenangan atas Iran pada babak semifinal Piala Asia 2023 di Stadion Al Thumama, Rabu (7/2/2024).
Bagaimanapun, Akram Afif mencetak satu gol dan memberikan satu assist untuk gol pertama Qatar yang dicetak Abdulsallam.
Di penghujung laga, Qatar menang 3-2 atas Iran dan lolos ke final Piala Asia 2023. Di laga puncak, mereka akan menghadapi Yordania.
Berbicara soal Akram Afif, pemain berusia 27 tahun itu punya silsilah yang menarik. Padahal, jika dicermati, mungkin tidak ada darah Qatar dalam dirinya.
Akram Afif lahir di Doha, Qatar, pada 11 Maret 1996. Namun orang tuanya bukan warga Qatar.
Ayah Akram Afif adalah Hassan Afif, yang berasal dari Somalia-Yaman dan lahir di Tanzania. Sedangkan ibuku berasal dari Yaman.
Lantas, bagaimana Akram Afif bisa lahir di Qatar?
Semua itu karena ayahnya adalah seorang pemain sepak bola. Hassan Afif sebelumnya merupakan pemain timnas Somalia. Ia bermain untuk klub lokal Simba SC dan Horseed FC, kemudian direkrut oleh klub Qatar Al-Gharafa SC.
Hassan Afif pensiun dari Al-Gharafa SC dan mengubah kewarganegaraannya menjadi Qatar. Setelah pensiun, ia melanjutkan kariernya sebagai pelatih di klub yang sama pada 1986-1987.
Hassan Afif juga menyekolahkan putranya ke tim junior Al Markhiya Qatar pada tahun 2004. Kemudian ia pindah ke tim junior Al Sadd Qatar pada tahun 2006.
Setelah itu ia masuk Aspire Academy pada tahun 2009 dan dipinjamkan ke Sevilla pada tahun 2012 hingga 2014.
Meski bukan berdarah Qatar, siapa sangka Akram Afif kini sudah mencatatkan 100 caps bersama timnas Qatar dengan torehan 30 gol.
Ia pernah mengantarkan Qatar menjuarai Piala Asia 2019 dan berpotensi mengulanginya pada edisi 2023.