Pahami.id – Pengadilan Prancis telah menjatuhkan hukuman delapan bulan penjara kepada pemain OGC Nice asal Aljazair Youcef Atal atas postingan yang dia bagikan di media sosial mengenai konflik Israel-Palestina.
Dilaporkan dari Al Jazeera, Kamis (4/1/2024), Pengadilan Pidana Nice pada Rabu menyatakan bahwa video yang kembali dibagikan Atal ke media sosial pada Oktober lalu dianggap hasutan kebencian atas dasar agama.
Pengadilan juga memerintahkan pesepakbola yang bermain untuk klub Ligue 1 Nice itu membayar denda sebesar 45.000 euro.
Isi komentar dalam video khotbah Mahmoud al-Hasanat yang dibagikan Atal kepada 3,2 juta pengikutnya di Instagram lima hari setelah dimulainya perang Israel-Gaza pada 7 Oktober dianggap bermasalah.
Setelah berbicara tentang anak-anak yang dibunuh oleh Israel dalam serangan balik mereka di Gaza, al-Hasanat dilaporkan membuat komentar anti-Yahudi dan meminta Tuhan untuk “membimbing tangan” warga Palestina di Gaza untuk membalas.
Sayangnya konten tersebut tidak dapat diverifikasi karena langsung dihapus oleh Atal dan meminta maaf.
Selama perang tiga bulan Israel di Gaza, lebih dari 22.000 warga Palestina tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Saat Atal membagikan video tersebut, dirinya sedang bersama timnas Aljazair.
Dia mencabutnya keesokan harinya ketika Nice memperingatkannya bahwa video tersebut mungkin menimbulkan kontroversi.
Pria berusia 27 tahun itu juga meminta maaf, dengan mengatakan bahwa dia “tidak akan pernah mendukung pesan-pesan kebencian” dan bahwa dia mengutuk kekerasan “di mana pun di dunia”.
Dalam sidang pengadilannya pada bulan Desember, Atal kembali meminta maaf, dengan mengatakan bahwa dia ingin menyampaikan “pesan perdamaian” dan tidak menonton seluruh video berdurasi 35 detik sebelum membagikannya.
Namun hal tersebut tidak meyakinkan jaksa maupun penggugat.
“Berbagi video berarti menjadi bagian dari pesan dan memberikan visibilitas,” kata jaksa Meggi Choutia kepada pengadilan.
Atal juga akan membayar biaya agar rincian keputusannya dipublikasikan di surat kabar regional Nice-Matin dan surat kabar nasional Le Monde.
Nice menskors Atal dari skuad “sampai pemberitahuan lebih lanjut” sementara ia menerima larangan tujuh pertandingan dari Liga Sepak Bola Profesional (LFP).
Dia juga ditangkap oleh otoritas Prancis pada bulan November atas postingan tersebut dan dibebaskan dengan jaminan sebesar 80.000 euro dan ditempatkan di bawah pengawasan peradilan hingga persidangan.
Namun, ia sudah tampil dalam tiga pertandingan bersama timnas Aljazair dan masuk dalam skuad Piala Afrika 2023. Ia pun mendapat banyak dukungan dari masyarakat di negaranya.
Atal termasuk di antara beberapa pemain yang mendapat kritik atau larangan karena menunjukkan dukungan terhadap Palestina di media sosial.
Sebelumnya, striker tim nasional Prancis Karim Benzema mengkritik “pengeboman tidak adil yang tidak menyelamatkan perempuan atau anak-anak” dalam postingan media sosial tentang serangan Israel di Gaza.
Menteri Dalam Negeri Perancis Gerald Darmanin menuduhnya – tanpa bukti – memiliki hubungan dengan Ikhwanul Muslimin.
Seorang senator Prancis juga menyerukan agar penghargaan Ballon d’Or milik Benzema dicabut. Benzema juga diminta melepaskan kewarganegaraan Prancisnya.