Ini adalah cara paling kejam untuk kalah dan mungkin cara yang paling menyenangkan untuk menang; di final Piala Dunia, emosi itu didorong ke titik ekstrem dengan adu penalti.
Dengan semua ketegangan dan ketegangan yang melekat pada kesempatan itu, tidak ada pesepakbola yang membutuhkan adu penalti untuk menentukan hasil final Piala Dunia. Namun, pada dua kesempatan, para raksasa yang naik ke panggung harus membajak selama 120 menit sebelum berjalan jauh dari garis tengah ke titik penalti untuk apa yang sering disebut sebagai lotre.
Jadi, final Piala Dunia apa yang berakhir dengan adu penalti?
Setelah 14 edisi pertama Piala Dunia berjalan tanpa adu penalti yang menentukan pemenang, Brasil dan Italia mengubahnya pada 1994.
Tanpa mengelola satu gol pun di antara mereka dalam 120 menit sepak bola, akurasi mereka selanjutnya dari titik penalti tidak jauh lebih baik. Kedua belah pihak melewatkan tendangan penalti pembuka mereka dan, setelah Romario, Branco, Demetrio Albertini dan Alberico Evani membuat skor menjadi 2-2 dengan upaya yang sukses, Daniele Massaro melewatkan satu detik untuk Azzurri.
Setelah konversi Dunga, Roberto Baggio perlu melakukan konversi untuk menjaga agar kontes tetap hidup. Namun, yang mengejutkan seluruh dunia, pemain Italia yang ikonik itu dengan gemilang melambung di atas mistar, memberikan Brasil mahkota dunia untuk keempat kalinya.
Setelah tampil di kedua adu penalti final Piala Dunia, Azzurri mengakhiri mimpi buruk mereka di tahun 1994 ketika mereka keluar sebagai pemenang 12 tahun kemudian.
Setelah dua gol dalam 20 menit setelah peluit pertama, saat Marco Materazzi menyamakan kedudukan setelah gol pembuka Zinedine Zidane dari titik putih, 100 gol berikutnya berlalu tanpa gemuruh jaring.
Tanpa Zizou, yang mendapat kartu merah di babak akhir perpanjangan waktu karena sundulannya yang terkenal ke Materazzi, Prancis kalah dalam adu penalti berikutnya.
Terlepas dari akurasi umum yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam adu penalti Piala Dunia, David Trezeguet melihat upayanya membentur mistar gawang untuk tendangan penalti kedua Les Bleus. Sementara Sylvain Wiltord, Eric Abidal dan Willy Sagnol semuanya dikonversi, Italia mencetak kelima penalti untuk memenangkan kontes dengan Fabio Grosso mencetak gol kelima Italia untuk mengamankan gelar Piala Dunia keempat negara itu.