Pahami.id – Film dokumenter berjudul Dirty Vote yang mengungkap dugaan kecurangan pemilu 2024 yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kini tengah ramai dibicarakan publik. Waktu rilis menjelang pemilu 2024 dinilai menambah daya tarik film tersebut.
Sejak dirilis di YouTube, film ini mendapat reaksi beragam dari masyarakat. Termasuk para kandidat dan tim kampanyenya.
TKN Prabowo-Gibran menjadi prihatin dengan pembuatan film yang menampilkan tiga pakar hukum tata negara tersebut. Malah mereka bilang Dirty Vote itu fitnah dan tidak ilmiah.
Sementara itu, di balik viralnya film ini, ada seorang sutradara yang berhasil mengarahkan sumber daya agar hasil penyelidikannya menjadi sebuah karya yang menarik.
Sutradaranya adalah Dandhy Laksono. Dandhy Laksono bukanlah sutradara yang sering menggarap film komersil.
Lantas, siapa sebenarnya Dandhy Laksono? Simak profil singkatnya di bawah ini.
Ditelusuri dari beberapa sumber pada Selasa (13/2/2024), Dandhy Laksono ternyata punya latar belakang yang cukup menarik. Selain menjadi sutradara, ia mempunyai profesi sebagai jurnalis.
Lebih fokus pada jurnalisme investigatif, karya Dandhy biasanya tidak hanya dituangkan dalam bentuk tulisan. Beberapa kali ia memaparkan hasil penyelidikannya melalui film dokumenter.
Sebelum merambah dunia jurnalisme pada tahun 1990, Dandhy Laksono menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Beliau merupakan alumni Jurusan Hubungan Internasional Universitas Padjadjaran.
Selain itu, Dandhy Laksono sempat mengenyam pendidikan informal. Beliau menempuh pendidikan di Ohio University untuk Program Magang Jurnalis Penyiaran yang Meliput Konflik, Amerika Serikat (2007).
Dandhy Laksono juga pernah mengikuti program pendidikan nonformal lainnya di Inggris. Program tersebut adalah British Council Broadcasting Programme, di London (2008).
Sementara perjalanan karirnya tak kalah menarik dengan riwayat pendidikannya. Pada tahun 1998, ia bekerja di tabloid Kapital dan majalah Warta Ekonomi.
Setelah itu, Dandhy Laksono berpindah ke beberapa jaringan radio. Ia konon pernah bekerja di Pas FM, Smart FM, Ramako, dan bahkan menjadi stringer di radio ABC Australia.
Pengalamannya bekerja di jaringan radio sepertinya masih kurang. Ia kembali ke dunia pertelevisian dan belajar menjadi produser.
Dandhy Laksono pernah menjadi produser berita Liputan 6 SCTV. Selain itu, pria kelahiran Lumajang ini juga pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Pelaporan di RCTI.
Untuk film, Dandhy Laksono juga punya karya lain Pilih Kotor. Film-film yang pernah ia garap antara lain: Godaan Pulau Palsu, Pembunuh Seksisampai Barang Panas.