Puluhan sandera Turki yang ditahan oleh kelompok militan yang menamakan dirinya kelompok Negara Islam di kota Mosul, Irak utara Juni lalu telah dibebaskan dan dikembalikan ke negara mereka, kata Perdana Menteri Ahmet Davutoglu.
49 sandera termasuk diplomat dan keluarga mereka serta tentara.
Mereka ditahan dari konsulat Turki setelah militan ISIS menyerang Mosul dalam serangan Juni lalu.
Turki telah menolak untuk terlibat langsung dalam kampanye melawan ISIS karena takut akan keselamatan para sandera.
Davutoglu mengatakan kesehatan para sandera baik dan mereka dibebaskan pada Sabtu pagi.
Mereka dibawa ke kota Sanliurfa di Turki selatan oleh dinas intelijen Turki, tambahnya.
“Dari lubuk hati saya yang paling dalam, saya berterima kasih kepada keluarga karena telah menjaga harga diri mereka,” katanya di Twitter.
Davutoglu akan mempersingkat kunjungannya ke Azerbaijan untuk bertemu dengan para sandera yang dibebaskan.
Militan sudah menguasai wilayah yang luas di Irak dan Suriah. Diperkirakan kelompok itu memiliki 30.000 pejuang.
AS telah melakukan lebih dari 170 serangan udara terhadap kelompok jihadis di Irak sejak pertengahan Agustus.
Sementara itu, Prancis melakukan serangan udara pertamanya pada hari Jumat (19/09) dengan sasaran gudang-gudang ISIS di Irak utara.