Jakarta, Pahami.id —
Yoon Suk Yeol menjadi presiden pertama Korea Selatan yang ditahan oleh tim investigasi atas tuduhan pemberontakan setelah deklarasi darurat militer.
Penyidik Kantor Investigasi Korupsi Pejabat Senior (CIO) Korea Selatan menangkap Yoon di kediamannya hari ini, Rabu (15/1).
“[ini] menandai pertama kalinya seorang presiden yang menjabat ditangkap,” lapor kantor berita Korea Selatan. Yonhap.
Yoon dibawa ke kantor CIO di Gwacheon untuk diinterogasi lebih lanjut mengenai dugaan pemberontakan darurat militer pada 3 Desember.
Saat itu, Yoon diduga mengirimkan pasukan ke Majelis Nasional untuk mencegah parlemen memasuki gedung dan membatalkan penerapan darurat militer.
Usai pemeriksaan, penyidik punya waktu 48 jam untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan resmi.
Dia diperkirakan akan ditahan di Pusat Penahanan Seoul di Uiwang, dekat kantor CIO, setelah diinterogasi.
Sebelum Yoon, beberapa mantan presiden Korea Selatan juga ditangkap.
Mantan Presiden Lee Myung Bak ditangkap dan ditahan di Pusat Penahanan Dongbu atas berbagai tuduhan termasuk korupsi.
Pada tahun 1990-an, mantan Presiden Chun Doo Hwan dan Roh Tae Woo juga ditangkap. Chun dijatuhi hukuman mati karena perannya dalam menindak pengunjuk rasa di Gerakan Demokratisasi Gwangju, sementara Roh dijatuhi hukuman 22 tahun penjara. Namun, mereka mendapat pengampunan dari presiden yang sedang menjabat.
Mantan Presiden Park Geun Hye juga ditahan. Ia bahkan digulingkan dan dijebloskan ke penjara, dikutip Donga.
(isa/bac)