Site icon Pahami

Berita Xi Jinping Peringatkan Trump Jangan ‘Senggol’ China soal Taiwan

Berita Xi Jinping Peringatkan Trump Jangan ‘Senggol’ China soal Taiwan


Jakarta, Pahami.id

Presiden Cina Xi Jinping Menekankan posisi Beijing terhadap Taiwan selama percakapan telepon dengan Presiden Amerika Serikat Donald TrumpSenin (24/11).

Dalam keterangan resmi Kementerian Luar Negeri China, Xi mengatakan Taiwan memiliki sejarah panjang sebagai negara tirai bambu.


“Kembalinya Taiwan ke Tiongkok adalah bagian dari Tatanan Internasional Pasca-Perang yang dibentuk dalam perjuangan bersama AS-Tiongkok melawan fasisme dan militerisme,” kata Xi seperti dikutip. Penjaga.

Taiwan berada di bawah kekuasaan kolonial Jepang selama kurang lebih 50 tahun pada tahun 1895. Masa kolonial baru berakhir setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia II pada tahun 1945.

Jepang kemudian menyerahkan Taiwan kepada Tiongkok, yang saat itu masih bernama Republik Tiongkok (ROC). Saat itu, ROC sedang terlibat perang saudara dengan kekuatan komunis.

ROC kemudian menghilang dan mundur ke Taiwan. Mereka mendirikan pemerintahan di sana, sedangkan Komunis mendirikan pemerintahan di Beijing dan menamakan diri mereka Republik Rakyat Tiongkok/RRT.

RRT mengklaim Taiwan sebagai bagian dari kedaulatannya hingga saat ini. Tiongkok dalam berbagai kesempatan menekankan bahwa mereka akan mempertahankan sebanyak mungkin pulau jika diperlukan dengan kekerasan.

Dalam beberapa tahun terakhir, Taiwan telah menunjukkan keinginannya untuk memisahkan diri dari Tiongkok.

Trump dalam kesempatan itu mengatakan AS memahami sepenuhnya “betapa pentingnya masalah Taiwan bagi Tiongkok.”

Selain membahas Taiwan, kedua kepala negara juga menyinggung berbagai isu seperti Palestina dan Perang Rusia-Ukraina.

Trump, dalam panggilan telepon tersebut, juga mengonfirmasi bahwa dia akan mengunjungi Tiongkok pada bulan April tahun depan. Sedangkan Xi akan mengunjungi Tiongkok pada Desember 2026.

AS sebenarnya memiliki hubungan yang panas dan dingin dengan Tiongkok. Mereka kerap terlibat dalam berbagai perselisihan, terutama terkait perang dagang dan Taiwan.

Bagi Taiwan, AS adalah mitra pasokan senjata utama mereka.

Percakapan telepon Xi dan Trump terjadi ketika Tiongkok berselisih dengan Jepang mengenai Taiwan.

Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi mengatakan serangan bersenjata ke Taiwan dapat menjadi dasar bagi Jepang untuk menggunakan militer sebagai bagian dari konsep pertahanan kolektif.

Tiongkok kemudian mendesak Takaichi untuk mencabut pernyataannya. Namun, PM menolak untuk mencabut pernyataan tersebut. Hubungan kedua negara sedang memanas.

Tiongkok juga melarang penerbangan ke Jepang dan melarang warganya menonton anime.

Takaichi juga berbicara dengan Trump melalui telepon.

“(Kami) bertukar pandangan secara luas mengenai penguatan Aliansi Jepang-AS serta tantangan dan permasalahan yang dihadapi kawasan Indo-Pasifik,” kata Takaichi kepada awak media.

(ISA/BAC)


Exit mobile version