Site icon Pahami

Berita WNI Meninggal ‘Misterius’, RI Kirim Nota Diplomatik ke Kamboja

Berita WNI Meninggal ‘Misterius’, RI Kirim Nota Diplomatik ke Kamboja


Jakarta, Pahami.id

Warga negara Indonesia (Warga negara Indonesia) Pada Kamboja Dengan inisial NA meninggal di Rumah Sakit Siem Reap karena lini tengah yang berlebihan.

Dalam rilis resmi pada hari Kamis (21/8), Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia Judha Nugraha mengatakan dia telah mengirim catatan diplomatik ke Kamboja untuk kasus ini.


“Kementerian Luar Negeri telah menyampaikan catatan diplomatik kepada otoritas Kamboja untuk menyelidiki peristiwa berlebihan yang dialami oleh NA,” kata Judha.

Dia juga mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri telah mengunjungi keluarga NA di Deli Serdang, Sumatra Utara, untuk menyampaikan belasungkawa mereka dan menjelaskan langkah -langkah yang sedang dan pemerintah akan diambil.

Judha juga mengatakan bahwa Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh akan terus berkoordinasi dengan otoritas Kamboja dan keluarga untuk memastikan penanganan yang terlambat. Saat ini, tubuh wanita telah dibawa ke rumah Fufifal di Phnom Penh untuk diproses lebih lanjut.

NA Kronologi ke Kamboja sampai mati

Judha mengatakan kasus kematian NA dimulai dengan keluhan keluarga kepada Kementerian Luar Negeri pada Mei 2025.

Mengikuti laporan tersebut, pada tanggal 31 Mei 2025 Kementerian Luar Negeri berkomunikasi secara langsung Panggilan video dengan na. Dari penjelasannya, Na mengklaim telah meninggalkan Indonesia karena keinginannya sendiri untuk masalah keluarga.

Pada waktu itu, Na pergi dengan warga negara Inggris yang telah menjadi kenalan keluarga sejak Indonesia. Saat berada di Kamboja, NA tidak berhasil.

Berdasarkan evaluasi, pada waktu itu NA dalam kondisi baik, memiliki kebebasan untuk bergerak, dan tidak menerima ancaman atau kekerasan yang menyebabkan dugaan tindakan kriminal atau TPPO.

Kementerian Luar Negeri kemudian menawarkan mediasi NA dengan keluarga. Namun, NA menolak dan meminta pemerintah untuk menghormati pilihannya karena dia bisa membuat keputusan sendiri dan melakukan perjalanan secara legal.

“Upaya operasi ini telah disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri kepada keluarga di Indonesia,” kata Judha.

Kemudian pada 8 Agustus 2025, Kementerian Luar Negeri menerima informasi tentang perawatan di Rumah Sakit Referensi Siem Reap. Situasi menjadi lebih buruk sampai koma pada 11 Agustus 2025 dan akhirnya meninggal pada 12 Agustus 2025 pukul 10:20 waktu setempat.

“Menurut pernyataan resmi rumah sakit dan polisi Kamboja, almarhum meninggal karena overdosis narkoba yang menyebabkan komplikasi akut dan hepatitis (keracunan di hati),” kata Judha.

(ISA/RDS)


Exit mobile version