Site icon Pahami

Berita Waswas Israel Bangun Tembok Perbatasan, Lebanon Minta Tolong DK PBB

Berita Waswas Israel Bangun Tembok Perbatasan, Lebanon Minta Tolong DK PBB


Jakarta, Pahami.id

Libanon mengajukan pengaduan ke Dewan Keamanan PBB (Unsc) Tentang langkah Israel membangun tembok di wilayah selatan negara itu.

Pada Jumat (14/11), pasukan sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) menyatakan tentara Israel telah membangun tembok di Lebanon selatan, dekat garis biru yang ditetapkan PBB sebagai perbatasan. secara de facto.

Presiden Lebanon Joseph Aoun telah memerintahkan para pejabat terkait “untuk segera mengajukan keluhan kepada Dewan Keamanan PBB terhadap Israel atas pembangunan tembok beton di perbatasan selatan Lebanon yang melintasi garis biru”.


Aoun juga meminta agar pengaduan tersebut “ditambah dengan laporan yang diterbitkan oleh PBB yang menyangkal pembangunan tembok”.

Menurut Unifil, bulan lalu pengawas tersebut melakukan survei terhadap tembok beton tipe T yang dibangun oleh tentara Israel di barat daya Yaroun dan menemukan bahwa tembok tersebut “melintasi garis biru.”

Beirut mengklaim tindakan Israel telah membuat lebih dari 4.000 meter persegi wilayah Lebanon tidak dapat diakses oleh warga Lebanon.

Survei tambahan yang dilakukan bulan ini terhadap konstruksi lain menunjukkan bahwa “bagian tenggara tembok Yaroun juga melintasi garis biru”, kata Unifil.

Unifil kemudian menyebut tindakan pembangunan yang dilakukan Israel merupakan pelanggaran kedaulatan Lebanon.

Unifil menambahkan, penemuan pada bulan Oktober itu telah dikomunikasikan kepada tentara Israel dan telah meminta agar tembok tersebut dibongkar.

Ketika diminta oleh tanggapan oleh AFP Mengenai tuduhan tersebut, tentara Israel mengakui tindakan tersebut namun menekankan bahwa “tembok tersebut tidak melewati garis biru”.

Tentara Israel mengatakan tembok itu adalah bagian dari rencana militer yang lebih luas yang “pembangunannya dimulai pada tahun 2022”.

“Sejak dimulainya perang, dan sebagai bagian dari pembelajaran dari perang tersebut, tentara Israel telah mempercepat beberapa tindakan, termasuk memperkuat penghalang fisik di sepanjang perbatasan utara,” kata pernyataan itu.

Israel terlibat perang sengit dengan Hizbullah yang saling menembakkan rudal di Lebanon selatan, hingga akhirnya negara tersebut turun tangan.

Berdasarkan perjanjian gencatan senjata, Israel seharusnya menarik pasukannya dari Lebanon selatan, namun tetap menempatkan pasukan di lima wilayah yang dianggap strategis.

Israel juga terus melancarkan serangan rutin ke Lebanon, mengklaim menargetkan situs dan anggota Hizbullah.

(RDS)


Exit mobile version