Site icon Pahami

Berita Warga Ungkap Momen Kebakaran Gedung ACC Usai Temuan 2 Kerangka Manusia

Berita Warga Ungkap Momen Kebakaran Gedung ACC Usai Temuan 2 Kerangka Manusia


Jakarta, Pahami.id

Kali ini terungkap dua warga api Gedung Astra Credit Company (ACC), Kwitang, Senen, Jakarta Pusat pada 29 Agustus, usai ditemukannya dua Kerangka manusia di lantai satu gedung pada Kamis (30/10).

Penemuan kedua kerangka tersebut diduga terkait dengan kebakaran yang terjadi saat massa mengepung Markas Brimob Kwitang, bersamaan dengan gelombang demonstrasi pada 25-31 Agustus.

Saat itu, Markas Brimob Kwitang menjadi salah satu sasaran kemarahan massa usai tewasnya Affan Kurniawan yang dihancurkan kendaraan pengawal Brimob di sekitar kompleks Parlemen pada Kamis (28/8) malam.


Keesokan harinya, Jumat (29/8), massa mengepung Markas Brimob Kwitang untuk meluapkan kemarahannya. Selain halte bus yang berada tak jauh dari lokasi, gedung ACC juga menjadi sasaran pembakaran.

Gedung ACC hanya berjarak tak lebih dari 100 meter dari Markas Komando Brimob Kwitang (MAKO). Keduanya saling berhadapan dan terpisah dari Jalan Kramat Kwitang yang menjadi titik keramaian.

Tuduhan Intelijen

Yuda (30) mengungkap momen massa tiba-tiba menyerbu gedung ACC pada Jumat (29/10) malam atau sehari setelah meninggalnya Affan malam sebelumnya. Yuda merupakan penjual ayam Penyet yang terletak di sebelah gedung ACC.

Kios tendanya juga menjadi sasaran perusakan oleh kelompok tak dikenal pada malam sebelum pembakaran. Meja, kursi, terpal, semuanya hilang. Begitu pula dengan kedai kopi temannya yang berada di halaman depan rumah yang sama di samping gedung ACC. Pasca kejadian tersebut, Yuda memutuskan untuk menutup tokonya selama lebih dari seminggu.

“Hancur, hilang semuanya, kulkas gosong, ini baru semua, hilang semuanya, ambillah,” kata Yuda saat ditemui di warungnya usai kembali berjualan, Jumat (31/10) sore.

Namun, ia menyaksikan massa mengepung, menjarah dan membakar gedung ACC. Malam harinya, sekitar pukul 11.00 Wib, setelah bangun tidur, Yuda yang tinggal tak jauh dari tendanya diberitahu oleh temannya bahwa gedung ACC telah dibakar oleh massa demonstrasi.

Ia bergegas menuju lokasi dan melihat api sudah membumbung tinggi dan menghanguskan gedung berlantai lima itu.

Menurut Yuda, peristiwa pembakaran tersebut dipicu oleh teriakan masyarakat yang melihat seseorang yang diduga anggota intelijen di gedung ACC. Dia tinggi, lurus, dan berkulit hitam. Yuda mengatakan, sosok yang dimaksud berada di dalam gedung saat masyarakat berkumpul di depan markas Brimob, Jalan Kramat Kwitang.

“Yang menunjukkan, melihat intelijen yang mereka katakan di atas. Segera serang mereka semua [gedung ACC]”ucap Yehuda.

Namun Yuda mengaku ragu dengan tuduhan intelijen tersebut. Menurut dia, gedung ACC telah menjadi kantor perusahaan Penagih utang atau penagihan utang di bawah Astra. Para pekerja di gedung tersebut umumnya berkulit hitam, tinggi dan tegap.

Kata Yuda, biasanya mereka mampir ke warungnya untuk makan. Meski begitu, kemarahan masyarakat saat itu tak terbendung. Massa yang menyerbu gedung ACC menjarah, merusak dan membakar gedung tersebut.

Yuda menyaksikan seseorang yang diduga anggota intelijen diseret dan dipukuli. Beruntung, ada warga yang turun tangan dan menenangkan massa.

“Saya kira itu bukan kecerdasan. [Debt] kolektor menurut. Namun ada juga yang dianggap masyarakat, namun tidak dianggap terlalu serius. Ada yang turun tangan,” ujarnya.

Rekan Yuda di Warung Ayam Penyet, Sahrul Gunawan (25), juga memberikan kesaksian serupa. Bahkan, Sahrul menyebut terpal tokonya dijadikan sumber api hingga membakar gedung.

Saat proses pembakaran, Sahrul mengatakan tokonya menjadi salah satu perhatian masyarakat karena berada di sebelah gedung ACC.

“Ini terpal toko kami, yang awalnya dipakai untuk membakar. Kata orang yang melihatnya,” kata Sahrul.

Gedung ini dijaga oleh keamanan

Pasca peristiwa pembakaran tersebut, gedung ACC sudah tidak beroperasi lagi. Hingga saat ini, berdasarkan pantauan di lokasi, masih terlihat sisa-sisa api berupa bangunan hangus. Namun gedung ACC telah ditutup pagar seng setinggi dua meter.

Namun, kata Yuda, gedung tersebut tetap dijaga petugas keamanan meski tidak pernah berinteraksi dengan mereka.

Saat ditanya soal penemuan kerangka manusia di gedung tersebut pada Kamis (31/10), atau dua bulan setelah kejadian pembakaran, Yuda mengaku tak tahu menahu. Dia hanya melihat petugas polisi keluar masuk gedung dari sore hingga malam hari.

Bahkan, Yuda bercerita, ambulans dan mobil pemadam kebakaran langsung menuju gedung ACC tak lama setelah api melalap gedung tersebut. Namun, dia tidak pernah mendengar adanya korban di lokasi.

Minimal setengah jam. Petugas pemadam kebakaran dan ambulans langsung datang, khawatir ada korban jiwa, ujarnya.

Salah satu petugas keamanan gedung ACC tak menampik penemuan dua kerangka manusia. Namun, dia menolak berkomentar.

Polisi belum memastikan dua kerangka yang ditemukan di gedung ACC merupakan korban pembakaran pada 29 Agustus. Kasat Reskrim Polda Metro Jaya AKBP Roby Saputra menjelaskan, kedua jenazah tersebut dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diambil sampel DNA-nya.

Polisi juga belum bisa memastikan apakah penemuan kerangka itu ada kaitannya dengan Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid, dua orang yang dilaporkan hilang sejak aksi demonstrasi akhir Agustus lalu.

“Jadi, jenazah sudah kami bawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diambil sampel DNAnya. Masih menunggu hasil dari tim medis forensik RS Polri,” ujarnya, Jumat (31/10).

Kedua kerangka tersebut awalnya ditemukan tim teknis saat memeriksa bangunan yang belum diperbaiki pasca kebakaran pada 29 Agustus lalu. Mereka kemudian menyampaikannya untuk membangun keamanan dan melaporkannya ke Polres Jakarta Pusat.

“Kami menerima laporan sementara pada Kamis, 30 Oktober 2025 dari tim teknis gedung yang akan melakukan pemeriksaan konstruksi untuk renovasi karena kondisi gedung telah terbakar seluruhnya,” kata Kapolres Metro Jaya Kombes Pol Susan Purnomo Condro, Jumat (31/10).

Sementara itu, Komisi Penghilangan dan Terorisme (Contras) juga telah menerima informasi adanya penemuan kerangka di gedung ACC, Kwitang.

Kepala Divisi Pengawasan Kontras Jane Rosalina mengatakan, polisi sedang melakukan tahap observasi dan forensik untuk menindaklanjuti penemuan ini.

Memang ada informasi dari polisi bahwa ditemukan kerangka 2 jenazah di gedung Kwitang ACC yang sebelumnya dibakar pada 29 Agustus 2025, kata Jane.

Saat ini polisi sedang melakukan observasi dan tes DNA forensik terhadap tulang-tulang tersebut oleh polisi dan mencocokkannya dengan keluarga Farhan dan Reno.

(Kamis/Senin)


Exit mobile version