Jakarta, Pahami.id –
Wakil Ketua DPD Ri Yorrys Raweyai Terorisme antara Pasukan Keamanan dan Organisasi Nasional Papua Papua (TPNPB-OPM) Yang baru telah meningkat untuk membuat orang takut.
Ini disajikan oleh Yorry selama kunjungan dari Ri Ri DPD V di Nabire, Papua Tengah, dalam beberapa hari terakhir.
Senator dari mengklaim menyerap aspirasi berbagai kelompok yang terdiri dari pemerintah daerah, Dewan Perwakilan Pusat Papua (DPRPT) dan Majelis Rakyat Papua (MRP) kepada pejabat TNI-Poly dan Bin.
“Angkatan bersenjata di puncak, puncak Jaya, Panti Jaya, Paniyai, dan Dogiyai, menyebabkan orang -orang takut.
Dia mengatakan sebagai akibat dari konflik, orang hidup dalam ketakutan dan kecemasan.
Menurutnya, masyarakat tidak hanya takut kehilangan nyawa mereka, tetapi juga masa depan yang tidak pasti karena anak -anak yang sulit dididik.
Yorry menekankan pola pendekatan keamanan oleh pemerintah pusat yang dianggap perlu untuk melibatkan pertimbangan pemerintah daerah dan unsur -unsur komunitas pusat Papua.
“Penambahan peralatan anorganik harus didasarkan pada pertimbangan masyarakat setempat dan pemerintah daerah, karena mereka adalah orang -orang yang memahami kondisi dan kebutuhan masyarakat,” kata Yorry.
Dia berharap bahwa semua elemen pemerintah daerah akan bekerja bersama, bekerja sama dan bekerja sama dalam menangani masalah -masalah pusat Papua.
Yorry juga berharap bahwa elemen pemerintah daerah dapat memberikan masukan terbaik untuk pemerintah federal.
Pada kesempatan yang lain, Yorry juga menekankan pentingnya mempercepat pendidikan dan kebijakan kesehatan yang terjangkau bagi rakyat Papua.
Namun, kebijakan tersebut harus disertai dengan peraturan regional (persepsi dan perasus) sebagai turunan otonom khusus.
“Melalui persepsi dan kehadiran dan sinergi dari visi dan misi semua elemen pemerintah daerah Papua, kebijakan terbaik adalah untuk Pusat Papua dalam Pendidikan dan Kesehatan,” kata Yorry.
Kemudian, konflik bersenjata antara pasukan keamanan dan OPM di Papua berlanjut.
Di Intan Jaya, TNI baru dilaporkan menembak 18 anggota OPM yang meninggal di Intan Jaya. Ada juga laporan dua anggota gugus tugas perdamaian Cartenz yang meninggal di Pungak Jaya setelah terlibat dalam penembakan dengan OPM
(FRA/YOA/FRA)