Jakarta, Pahami.id –
Wakil Menteri Eksternal NorwegiaAndreas Motzfeldt Kravik, mengatakan negara itu siap membantu membangun kembali atau membangun kembali Strip GazaPalestina, setelah invasi Israel.
Kravik menyampaikan komitmen setelah menghadiri Simposium Regional Institut Perdamaian dan Perdamaian ASEAN (IPR) tentang Prosedur Perdamaian di Sutasoma Hotel, Jakarta Selatan hari ini (6/5). Sebelum mencapai tahap rekonstruksi, ia mengatakan gencatan senjata harus dicapai terlebih dahulu.
“Apa yang perlu terjadi sekarang adalah bahwa perjanjian gencatan senjata harus dihormati. Pendekatan itu harus dihentikan,” katanya kepada kru media ketika ditanya apakah ada komitmen Norwegia dari Indonesia untuk membangun kembali Gaza.
Dia kemudian berkata, “Dan kemudian kita harus kembali ke diskusi yang telah kita miliki dalam hal membangun kembali Gaza, membangun kembali Gaza, dan ketika kita sampai pada titik itu, tentu saja kita akan berpartisipasi dan berkontribusi pada upaya ini.”
Tak lama kemudian, rekonstruksi Gaza menjadi fokus setelah Presiden AS Donald Trump mengusulkan untuk memindahkan penduduk ke sana dengan alasan rekonstruksi.
Trump juga mengatakan Gaza yang keluar dari wilayah itu tidak dapat kembali secara permanen.
Dia juga bangga membeli dan mengendalikan Gaza. Ini berarti bahwa Trump mengabaikan kedaulatan dan kemerdekaan Palestina.
Palestina dihancurkan setelah invasi Israel sejak Oktober 2023. Selama operasi, mereka menyerang fasilitas kejam dan rumah publik.
Efek dari jutaan invasi Israel dihancurkan, ribuan warga sipil runtuh, dan lebih dari 52,00 orang di Palestina meninggal.
Israel juga membuat Palestina di ambang krisis pangan karena membatasi bantuan kemanusiaan yang memasuki negara itu.
Pada kesempatan ini, Kravik mengatakan sanksi bantuan kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel tidak dapat diterima.
Dia juga mengatakan bahwa dia telah menyatakan pendapatnya dalam bentuk pernyataan lisan di hadapan Pengadilan Internasional/ICJ), Den Haag.
“Saya cukup beruntung bisa membuat pernyataan Norwegia, dan kami 100 persen pasti tentang ini.
(Isa/DNA)