Surabaya, Pahami.id –
Walikota SurabayaJawa Timur, pembatasan Eri Cahyadi Jam malam Untuk anak di bawah umur.
Kebijakan ini akan direalisasikan dalam bentuk melingkar (SE) yang bertujuan mencegah perilaku remaja dan sosial.
Eri mengungkapkan bahwa saat berbicara di forum pengasuhan ‘Surabaya Father’, di gedung multiguna (GSG) dengan batu, sampel, Surabaya.
Acara ini dihadiri oleh berbagai elemen komunitas, termasuk komunitas ayah, aktivis keluarga, akademisi dan pemimpin masyarakat.
Di forum, ERI meminta masukan dari penghuni yang terkait dengan mata yang akan diterbitkan di malam hari. Dia menjelaskan bahwa kebijakan ini tercermin dalam pengalaman 2022 selama kebangkitan geng sepeda motor. Malam pada waktu itu berhasil digunakan berkat dukungan penuh dan pergerakan dengan semua penduduk Surabaya.
“Saya baru saja berinteraksi dengan penduduk yang terkait dengan kekhawatiran mereka tentang perkelahian yang meluas dan masalah sosial lainnya. Saya berharap inisiatif ini berasal dari kesadaran kolektif orang -orang untuk melindungi lingkungan mereka.
Peran RT/RW untuk keluarga
Eri mengatakan mekanisme untuk menjalankan pembatasan malam ini akan melibatkan peran aktif keluarga dan manajemen RW. Setiap keluarga diharapkan memantau keberadaan anak -anak mereka.
“Jika seorang anak kembali dari 21:00, orang tua harus tahu tujuannya.
Sebagai contoh, Eri mengatakan, jika anak mengucapkan selamat tinggal pada rumah teman, SE akan menekankan bahwa orang tua harus mengetahui alamat lengkap dan rincian kehadiran anak.
“Jika pada pukul 22:00, anak -anak tidak kembali, kami akan membawa anak ke lokasi tujuan. Tujuan utama langkah ini adalah untuk menghindari pertempuran atau, hal -hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan. Ini adalah kerja sama kami dalam menjaga keselamatan perkotaan,” katanya.
Selain itu, pengawasan tidak hanya terbatas pada lingkungan RW, tetapi juga di area publik seperti taman yang sering digunakan sebagai tempat berkumpul. ERI menjelaskan bahwa pemerintah Kota Surabaya akan dapat digunakan kembali kebijakan yang telah berjalan secara efektif pada tahun 2022.
Jika anak -anak ditemukan di luar rumah setelah 22.00 WIB, maka aksinya akan diambil. Kecuali untuk anak -anak yang berpartisipasi dalam kegiatan belajar seperti bimbingan.
“Mereka yang ditemukan berkumpul di jalan, kami akan aman, dan orang tua akan dipanggil untuk bertanggung jawab. Pertemuan dengan orang tua dan anak -anak akan didokumentasikan sebagai bentuk efek pencegahan,” katanya.
Rumah Sains Surabaya Arek
Tidak hanya itu, ERI juga menyediakan beberapa kegiatan bagi anak -anak yang buruk untuk menyalurkan bakat dan energi mereka. Pemerintah Kota Surabaya memiliki solusi melalui Surabaya Areek Science House (RIAS) sebagai cara untuk memelihara bakat.
“Misalnya, jika seorang anak suka bertarung, kita bisa mengarahkannya menjadi petinju.
ERI sadar bahwa anak -anak mungkin tidak sepenuhnya memahami efek dari tindakan atau kenakalan mereka. Karena itu, peran orang tua sangat penting dalam membimbing mereka.
“99 persen kasus pertempuran dan penggunaan alkohol pada anak -anak sering disebabkan oleh faktor keluarga, seperti perceraian atau kekerasan dalam rumah tangga, serta hilangnya hubungan antara orang tua dan anak -anak. Ini adalah inti dari penerapan malam yang kami maksudkan,” katanya.
Akibatnya, ia melanjutkan, pemerintah Kota Surabaya akan menjadi lebih banyak patroli mobile. Dia mengatakan batas malam yang sama di 2022 akan disusun ulang, karena pada saat itu Surabaya berhasil menjaga keamanan.
“Dalam empat tahun terakhir, kelalaian dalam pengawasan telah menyebabkan kenakalan remaja, bahkan untuk pencurian sepeda motor. Ini menunjukkan pentingnya dari Suroboyo’s Arek-Ark“Dia berkata.
(FRD/KID)