Jakarta, Pahami.id –
Walikota Hiroshima, Kazumi Matsui, mengkritik Presiden AS Donald Trump Ngarai membandingkan serangan AS Ian dengan pemboman atom di Jepang selama Perang Dunia II.
Kazumi mengatakan Trump tampaknya tidak memahami bahaya besar bom atom karena membuat pernyataan.
“Menurut saya, dia tidak sepenuhnya memahami realitas bom atom, yang, jika digunakan, akan mengambil nyawa warga sipil yang tidak bersalah, terlepas dari apakah mereka teman atau lawan, dan mengancam kelangsungan hidup kehidupan manusia,” kata Kazumi kepada wartawan, Rabu (3/7).
Komentar Kazumi menanggapi pernyataan Trump beberapa jam yang lalu setelah AS membom tiga situs nuklir Iran pada 22 Juni. Trump bangga bahwa serangan Washington terhadap Teheran seperti serangan terhadap Hiroshima dan Nagasaki karena ia telah menghentikan Perang Iran vs Israel.
“Saya tidak ingin menggunakan contoh Hiroshima. [juga] Tidak ingin menggunakan contoh Nagasaki. Tapi, pada dasarnya itu hal yang sama, keduanya berhenti perang, “kata Trump pada saat itu.
“[Serangan] Ini mengakhiri perang. Jika kita tidak melakukannya, mereka (Israel dan Iran) masih berperang, “katanya.
Dalam serangan itu, AS menjatuhkan bom GBU-57 di situs nuklir dan Natanz sampai kedua fasilitas dikatakan hancur total. Pada saat yang sama, AS juga meluncurkan rudal Tomahawk dari kapal selam ke situs nuklir Isfahan, yang juga dikatakan merusak fasilitas tersebut.
Serangan AS di situs nuklir Iran untuk membantu ambisi untuk menghilangkan semua kemampuan nuklir Teheran.
Pada serangan itu, Kazumi juga mengundang Trump untuk mengunjungi kotanya untuk melihat efek bom atom secara langsung.
“Saya berharap Presiden Trump mengunjungi daerah yang dibom untuk melihat realitas bom atom dan merasakan semangat Hiroshima, lalu membuat pernyataan,” kata Kazumi, seperti yang disebutkan Afp.
Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan kemudian ke Nagasaki pada 9 Agustus 1945. Tak lama kemudian, Jepang menyerah. Perang Dunia II berakhir.
Sekitar 140 ribu orang tewas di Hiroshima dan sekitar 74 ribu di Nagasaki. Beberapa lainnya juga meninggal beberapa jam kemudian karena efek paparan radiasi.
Komentar Trump tentang bom atom di Hiroshima dan Nagasaki telah memicu kemarahan bom atom. Pekan lalu, Majelis Kota mengeluarkan mosi yang mengutuk pernyataan yang memungkinkan penggunaan bom atom.
(BLQ/BAC)