Site icon Pahami

Berita Waketum NasDem Nilai Ganjar Tak Pantas Bicara Angket: Dia Kalah


Jakarta, Pahami.id

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali melakukan evaluasi terhadap calon presiden Hadiahi Pranowo tidak pantas membicarakan hak penyidik ​​DPR untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu (Pemilihan) 2024.

Ahmad berpendapat, gagasan seperti itu sebaiknya muncul sebelum hari pemungutan suara dan tidak datang dari pihak yang kalah.

“Menurut saya, Pak Ganjar tidak pantas membicarakan hal ini karena dialah yang dirugikan. Kenapa inisiatif ini tidak diberitakan dari awal? Menurut saya, kalau ada kecurangan, tidak akan terjadi sekarang, sebelum pencoblosan. ,” kata Ahmad, Jumat (23/2).


Aneh kalau dia baru ngomong sekarang, menurutku aneh kalau sekarang kita hanya ngomong soal penipuan, imbuhnya.

Berdasarkan penghitungan aktual Komisi Pemilihan Umum (KPU), Ganjar dan wakilnya Mahfud MD menempati posisi terakhir dengan perolehan 17 persen dari 75 persen suara.

<!–

ADVERTISEMENT

/4905536/CNN_desktop/cnn_nasional/static_detail

–>

Ahmad pun menegaskan, hak penyidikan bukanlah hak calon presiden melainkan hak DPR. Namun, partai pengusung calon presiden bisa mengajukan gagasan tersebut ke parlemen.

“Kecuali Pak Muhaimin yang merupakan Ketua Umum partai, kecuali yang lain, harus menjadi konsul partai politik dan sponsornya,” ujarnya.

Muhaimin Iskandar adalah Ketua Umum Parti Kebangkitan Negara (PKB) dan calon wakil presiden Anies Baswedan.

PKB, NasDem, dan PKS merupakan anggota Koalisi Perubahan yang mengusung Anies-Imin pada Pilpres tahun ini.

Tunggu sikap PDIP

Terkait kuesioner tersebut, Ahmad mengatakan NasDem belum mengambil keputusan apa pun. Partai ini, lanjutnya, ingin mendengar dulu sikap PDIP.

“Sampai hari ini kita belum mendengar sikap PDIP, kemarin Sekjen NasDem sudah menyatakan, mendukung (survei) tapi menunggu PDIP,” ujarnya.

Senada, Sekjen Nasdem Hermawi Taslim juga punya penilaian serupa.

Pernyataan itu terungkap usai pertemuan Sekjen PKS Aboe Bakar dan Sekjen PKB Hasanuddin Wahid menggelar pertemuan di Menara NasDem, Kamis.
.
“Secara keseluruhan ketiga partai itu akan bersama PDIP dan kita tunggu tindakan PDIP sebagai inisiatornya,” kata Hermawi.

Namun, dia mengaku belum berkomunikasi dengan kubu Ganjar terkait dukungan mereka. Meski demikian, Sekjen menegaskan siap berdiri di belakang PDIP dalam mendukung usulan hak penyidikan.

Hermawi pun mengaku sudah menyiapkan sejumlah bukti berupa dokumen dan saksi untuk dibawa ke DPR.

Ganjar melontarkan gagasan hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu awal pekan ini.

Langkah ini merupakan upaya akuntabilitas KPU dan Bawaslu terkait penyelenggaraan Pilpres.

“Jika DPR belum siap dengan hak penyidikan, saya mendorong penggunaan hak interpelasi DPR untuk mengkritisi kecurangan Pilpres 2024,” kata Ganjar melalui keterangan tertulis awal pekan ini.

Lebih lanjut, dia mengatakan dugaan kecurangan Pilpres 2024 harus dibenahi.

Ganjar juga mengungkapkan, usulan hak penyidikan di DPR sudah dibahas dalam rapat Tim Pemenangan Nasional (TPN) pertengahan Februari lalu.

(isa/bac)

!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);

fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);

Exit mobile version