Site icon Pahami

Berita Wahyudin Moridu Terancam Dipecat PDIP usai Video Ingin Rampok Negara

Berita Wahyudin Moridu Terancam Dipecat PDIP usai Video Ingin Rampok Negara


Jakarta, Pahami.id

Anggota DPRD Gorontalo Siapa juga seorang kader PDIP Wahyudin Moridu terancam oleh partainya dan statusnya sebagai perwakilan orang -orang setelah pernyataan video yang ingin merampok uang negara itu.

Seorang juru bicara PDIP Romli Guntur mengatakan bahwa video Rahyudin telah menjadi bahan penilaian dalam pengelolaan pusat PDIP internal. Menurutnya, Wahyudin telah melakukan pelanggaran serius dan mengancam akan dipecat.


“Telah dievaluasi, termasuk pelanggaran serius, ancaman pemecatan,” kata Guntur ketika dihubungi pada hari Jumat (9/19) malam.

Dalam video 1 menit lima menit, Wahyudin mengendarai mobil dengan seorang wanita yang dikatakan merampok uang negara itu.

Wahyudin dalam video ini juga punya waktu untuk memperkenalkan dirinya, dan sedang dalam perjalanan resmi ke Makassar, selatan Sulawesi.

“Hari ini kita menuju ke Makassar, menggunakan uang negara, kita hanya merampok uang negara itu, benar, kita hanya membelanjakannya.

Setelah video itu adalah virus di media sosial, Wahyudi kemudian menyampaikan permintaan maaf melalui akun media sosialnya sendiri.

“Apa pun yang saya lakukan dalam video, saya akui itu salah dan tidak mencerminkan etika pegawai negeri. Untuk kejadian ini saya minta maaf atas ribuan permintaan maaf kepada semua orang Gorontalo,” tulis Rahyudin.

Dalam penjelasannya, wahyu dalam video itu diklaim disertai oleh istrinya. Dia meminta maaf atas nama pribadi dan keluarganya.

“Saya minta maaf atas video yang telah dikunjungi di Tiktok Media untuk sementara waktu,” kata Wahyudin.

Mabuk

Sementara itu, Badan Kehormatan (BK) dari Wilayah Gorontalo Honor (BK) telah meminta penjelasan dari Wahyudin. Dari hasil penjelasan, diketahui bahwa Rahyudin mengakui bahwa ia berada di bawah pengaruh minuman keras pada video dalam perjalanannya ke bandara.

“Pria itu mengatakan bahwa dari tadi malam, dia minum keras pada hari berikutnya, dia masih tidak sadar, yang berarti bahwa dia mabuk,” kata ketua provinsi DPRD Gorontalo BK DPRD Fikram Salilama kepada wartawan pada hari Jumat (19/9).

Kemudian BK lagi mempertanyakan tujuan kata -kata Moridu Wahyudin yang ingin merampok uang negara seperti dalam video yang beredar.

“Wahyudin Moridu mengaku tidak menyadari kata -kata itu dan tidak tahu apakah video itu,” katanya.

Fikra mengklaim bahwa penjelasan ini tidak dapat diungkapkan kepada publik. Namun, dengan persetujuan Moridu Wahyudin, BK DPRD mengungkapkan ini.

“Kami benar -benar menyampaikan ini dalam Kode Etik kami, itu tidak dapat dibuka tetapi dengan persetujuan yang relevan, jadi kami mengirimkan kepada publik.

(Mir/thr/rds)


Exit mobile version