Jakarta, Pahami.id —
Dewan Keamanan PBB (DK PBB) kembali menunda pemungutan suara pada resolusi di Gaza, hingga Jumat (22/12) waktu setempat.
Ini adalah keempat kalinya DK PBB menunda jadwal pemungutan suara dalam seminggu, setelah sebelumnya pada pekan ini.
Setelah hampir dua minggu perundingan dan beberapa kali penundaan pemungutan suara, kesepakatan di antara anggota DK PBB hampir tercapai setelah Amerika Serikat, sebagai salah satu pemegang hak veto, memberikan isyarat persetujuan.
Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan rancangan tersebut merupakan “resolusi yang dapat didukung.” Namun, dia tidak merinci apakah AS akan mendukung, menolak, atau abstain dari resolusi tersebut.
Poin penting yang menghalangi AS adalah usulan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk membentuk mekanisme pemantauan di Gaza.
“Secara eksklusif memantau seluruh pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza yang dilakukan melalui darat, laut, dan udara [dari negara yang bukan pihak perang],” kata Guterres seperti dikutip Reuters.
Rancangan resolusi tersebut kemudian diubah dan Guterres diminta untuk menunjuk seorang koordinator senior kemanusiaan dan rekonstruksi untuk membentuk mekanisme PBB guna mempercepat bantuan kemanusiaan.
Koordinator juga akan bertanggung jawab untuk memfasilitasi, mengkoordinasikan, memantau dan memverifikasi di Gaza, jika perlu, sifat bantuan kemanusiaan.
Sementara itu, Rusia dan beberapa anggota DK lainnya mengeluhkan amandemen yang dilakukan untuk memenangkan hati AS.
DK PBB beberapa kali menunda pemungutan suara mengenai resolusi ini karena perdebatan sengit antar anggota.
Rancangan awal resolusi tersebut menuntut Israel dan Hamas mengizinkan dan memfasilitasi “penggunaan seluruh jalur darat, laut dan udara menuju dan seluruh Gaza” untuk pengiriman bantuan.
Kebijakan telah diubah menjadi “semua rute yang tersedia”. Para diplomat mengatakan usulan tersebut akan memungkinkan Israel untuk mempertahankan kendali atas akses.
AS juga mewaspadai rujukan dalam rancangan resolusi mengenai penghentian permusuhan. AS dan Israel menentang gencatan senjata karena mereka yakin gencatan senjata hanya menguntungkan Hamas.
Di tengah kisruh Dewan Keamanan PBB yang tak kunjung menyepakati resolusi, jumlah korban tewas akibat agresi Israel terus meningkat. Memasuki hari ke-75 invasi, lebih dari 20 ribu orang di Gaza tewas.
(isa/dna)
[Gambas:Video CNN]
!function(f,b,e,v,n,t,s){if(f.fbq)return;n=f.fbq=function(){n.callMethod?
n.callMethod.apply(n,arguments):n.queue.push(arguments)};if(!f._fbq)f._fbq=n;
n.push=n;n.loaded=!0;n.version=’2.0′;n.queue=[];t=b.createElement(e);t.async=!0;
t.src=v;s=b.getElementsByTagName(e)[0];s.parentNode.insertBefore(t,s)}(window,
document,’script’,’//connect.facebook.net/en_US/fbevents.js’);
fbq(‘init’, ‘1047303935301449’);
fbq(‘track’, “PageView”);