Jakarta, Pahami.id –
Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan menyampaikan pidato di sesi Majelis Umum PBB (UN High School) Minggu depan melalui telekomunikasi video.
Ini dilakukan setelah PBB memilih pada hari Jumat (19/9) sehingga Abbas dapat menghadiri pertemuan secara online. Sebanyak 142 negara sepakat bahwa Abbas datang melalui video. Sementara itu, lima negara menolak dan enam lainnya ditolak.
Luncurkan situs web resmi PBB, lima negara yang ditolak yaitu Israel, Nauru, Palau, Paraguay, dan Amerika Serikat. Sedangkan negara -negara yang jauh dari Albania, Fiji, Hongaria, Makedonia Utara, Panama, dan Papua Nugini.
Presiden AS Donald Trump, melalui Kementerian Luar Negeri bulan lalu, menolak dan mencabut sekitar 80 perwira Palestina, termasuk Abbas, karena pemerintah Palestina dituduh “merusak perdamaian”.
Dengan demikian, Abbas tidak dapat datang ke New York untuk menghadiri sesi Majelis Umum PBB minggu depan, dihadiri oleh Kepala Negara dan Pemerintah Dunia. Bahkan, masalah Palestina adalah topik utama pertemuan tersebut.
Beberapa negara telah menyatakan bahwa mereka akan mengakui kemerdekaan Palestina di sekolah menengah PBB. Negara -negara ini, Prancis, Inggris, Kanada, Malta, Australia dan Belgia. Portugal juga menyatakan bahwa ia akan mulai mengenali negara Palestina pada hari Minggu (9/21).
Abbas bermaksud untuk berterima kasih kepada negara -negara ini di sesi Majelis Umum PBB.
(BLQ/DMI)