Jakarta, Pahami.id —
Beberapa video viral di media sosial X memperlihatkan beberapa jemaah haji diduga tewas tergeletak di jalan Arab Saudi itu dia.
Jenazah tersebut diyakini meninggal akibat serangan panas menyusul cuaca ekstrem hingga 53 derajat Celcius yang melanda Arab Saudi saat musim haji tahun ini.
Salah satu akun netizen Indonesia @yo2thok di media sosial X mengunggah beberapa video tragis. CNNIndonesia.com sebelumnya mendapat persetujuan untuk akun @yo2thok melalui media sosial X.
Akun ini juga mengkritisi pemerintah Arab Saudi yang kurang tanggap dalam melayani jamaah haji.
Video tersebut juga disorot oleh media asal India, India Hari Ini. Media juga menyoroti beberapa jenazah jamaah yang tampak ditinggalkan di pinggir jalan tanpa pengawasan.
Hingga saat ini, pemerintah Arab Saudi belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai jenazah jemaah yang tergeletak di pinggir jalan seperti terlihat dalam video.
Gelombang panas ekstrem terjadi di beberapa wilayah Arab Saudi, termasuk Mekkah dan Madinah.
Suhu di Mekkah tercatat mencapai 51-53 derajat Celcius di beberapa wilayah pada musim haji 2024. Cuaca ekstrem inilah yang menjadi penyebab utama banyak jamaah yang terjatuh karena tak mampu menahan kenaikan suhu yang tiba-tiba.
Menurut informasi salah satu jemaah asal Indonesia bernama Edwin, pemerintah Arab Saudi sebenarnya sudah melakukan tindakan untuk mengantisipasi berbagai hal.
Pihak berwenang Saudi melaporkan bahwa mereka telah merawat lebih dari 2.000 jamaah yang menderita serangan panas. Namun angka tersebut belum diperbarui sejak akhir pekan lalu.
Selain itu, sumber diplomatik menyebutkan total jemaah haji yang meninggal akibat gelombang panas ekstrem mencapai 550 orang.
AFP juga melakukan perhitungan dari berbagai sumber dan data. Menurut mereka, jumlah korban meninggal hingga saat ini mencapai 577 orang.
Dua diplomat Arab menyebutkan sekitar 323 jemaah haji yang meninggal berasal dari Mesir. Beberapa diantaranya meninggal karena penyakit akibat cuaca panas.
Selain Mesir, banyak jemaah asal Yordania yang dikabarkan meninggal dunia. Masyarakat Yordania ‘marah’ kepada pemerintah Saudi yang dianggap tidak kompeten dalam pelayanan haji sehingga banyak jamaah haji dari negaranya yang meninggal dunia.
(val/rds)