Site icon Pahami

Berita Viral Panti Jompo di Bogor Digeruduk Warga, Diduga Sekap Karyawati

Berita Viral Panti Jompo di Bogor Digeruduk Warga, Diduga Sekap Karyawati


Jakarta, Pahami.id

Sejumlah warga menggerebek sebuah panti jompo di bogorJawa Barat karena diduga menahan salah satu pekerja perempuan ditangkap Jumat dini hari (9/10) kemarin.

Perwakilan keluarga pekerja panti jompo, ayah Kristo, mengatakan, lima pekerja memutuskan berhenti bekerja dan memilih kembali bersama warga desa.

“Sebanyak tujuh orang sudah pulang ke rumah. Lima di antaranya kita ambil malam ini, mereka mundur dari tempatnya. Sedangkan dua lainnya sudah pulang ke rumah, termasuk yang kita ambil tadi malam,” ujarnya kepada wartawan.


Ayah Kristo menjelaskan, tindakan penyekatan itu didakwa saat korban bercanda menyembunyikan tempat makan temannya yang seorang pekerja.

“Ternyata kejadian itu dilaporkan ke pimpinan (pengurus panti asuhan). Dari situ pimpinan mengambil tindakan yang katanya untuk pembinaan, tapi itu di luar batas kemanusiaan,” ujarnya.

Kristo menduga selain ditangkap, korban juga menerima tindak kekerasan lainnya. Ia mengatakan, korban yang diduga mengalami keluhan kaki akibat dihukum melompat sebanyak 300 kali.

“Ada dugaan penyiksaan karena salah satu anak terlihat menjilat, berjalan setengah mati, disuruh membungkuk sebanyak 300 kali dan disimpan di kamarnya sendiri. Itu yang sedang diproses sekarang,” ujarnya.

Polisi mengaku masih menyelidiki dugaan isolasi dan kekerasan serta penganiayaan yang diungkapkan pengelola panti jompo kepada para pekerja tersebut.

Terkait dugaan penganiayaan, masih kami dalami karena setelah ditangkap, korban dibawa ke rumah sakit sehingga belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut, kata Kasat Reskrim Polres Bogor Aji Riznaldi Nugroho, Sabtu (11/10).

Aji mengatakan, saat ini korban sudah menjalani pasca-rumah sakit. Dia mengatakan, penyidik ​​masih menunggu hasil otopsi.

“Untuk korban luka, kami masih menunggu keputusan otopsi dari pihak rumah sakit. Setelah hasilnya keluar, baru bisa kami sampaikan,” ujarnya.

(TFQ/DNA)


Exit mobile version