Site icon Pahami

Berita Viral Agen FBI Berlutut Tangani Demo George Floyd 2020, Kini Dipecat

Berita Viral Agen FBI Berlutut Tangani Demo George Floyd 2020, Kini Dipecat


Jakarta, Pahami.id

Biro Investigasi Federal (FBI) API 20 Agen termasuk mereka yang memiliki foto virus sambil berlutut sebagai cara untuk berurusan dengan pengunjuk rasa yang terkait dengan kematian George Floyd pada tahun 2020.

Foto -FBI Agen berlutut secara luas di media sosial dan protes di Amerika Serikat.

Sumber yang tahu masalah mengatakan bahwa gelombang pemecatan terjadi setelah tinjauan Divisi Inspeksi FBI dan proposal kantor penasihat umum Biro, yang dikutip seperti dikutip CNNJumat (9/26).


FBI menolak mengomentari pemecatan ini. Namun, Asosiasi Agen FBI mengatakan pemecatan itu melanggar proses hukum agen tersebut. Mereka juga mengkritik kepemimpinan Kash Patel.

“Pola baru patel berbahaya melemahkan biro karena menghilangkan keahlian yang berharga dan merusak kepercayaan antara para pemimpin dan tenaga kerja, serta mempersulit perekrutan dan memelihara agen yang terampil-yang pada akhirnya menempatkan negara kita pada risiko yang lebih besar,” kata asosiasi itu.

Foto -foto agen FBI berlutut dimulai ketika mereka mendapatkan tugas berurusan dengan pengunjuk rasa. Pada saat itu, Trump meminta pengacara -General Bill Bar untuk mengendalikan jalan.

Bar kemudian mengarahkan FBI dan lembaga -lembaga lain untuk memindahkan agen untuk mengendalikan massa dan melindungi gedung federal.

Kepala Biro dan mantan pejabat yang menolak disebutkan namanya mengatakan banyak agen FBI tidak dilatih untuk mengendalikan publik. Pengurangan mereka kepada pengunjuk rasa juga dapat menyebabkan kekhawatiran tentang konfrontasi yang mematikan. Pemimpin FBI pada waktu itu menentang bar, tetapi akhirnya menyesal.

Beberapa agen pada waktu itu memutuskan untuk berlutut sebagai cara untuk menghilangkan ketegangan. Metode ini berhasil dan demo berlalu.

Foto -foto mereka adalah virus di media sosial dan memicu berbagai reaksi. Pejabat tinggi di bawah mantan Direktur FBI Christopher Wrat meninjau insiden itu dan memutuskan bahwa tidak ada pelanggaran kebijakan.

Namun, awal tahun ini pejabat FBI memutuskan untuk mengevaluasi kembali insiden tersebut. Agen yang terlibat telah ditransfer dari posisi yang diadakan atau dengan kata lain dianggap sebagai penurunan.

Selain itu, FBI sekarang secara agresif memberantas tindakan yang dianggap bertentangan dengan keinginan atau prinsip Presiden Donald Trump saat ini.

Pada bulan Januari, Kementerian Kehakiman juga menyatakan bahwa mereka akan mempelajari perilaku lebih dari 1.500 agen yang terkait dengan kasus -kasus yang tidak disukai Trump.

(Isa/ISN)


Exit mobile version