Daftar Isi
Kupang, Pahami.id –
Kepala Kepolisian NgadaEast Nusa Tenggara (NTT), AKBP Dawn Widyadharma Lukman Sumaatmaja ditangkap oleh markas polisi propam untuk narkoba. Selain itu, ia juga terlibat dalam kasus itu asusila melawan anak di bawah umur dan pornografi.
Berikut adalah serangkaian fakta yang berkaitan dengan keterlibatan Kepala Polisi Ngada dalam Narkoba, Pornografi Non -Moral
Video Pelecehan Seksual ke Australia
Tindakan tidak bermoral dan pornografi Dawn AKBP telah disebutkan dalam pertama kalinya dilaporkan oleh pemerintah Australia kepada pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan (PPPA).
Kemudian, kementerian PPPA melanjutkan informasi kepada polisi untuk mengikuti dan berkoordinasi dengan layanan lokal untuk membantu para korban.
PLT Kepala pemberdayaan dan perlindungan anak perempuan, Imelda Mance mengatakan video tidak bermoral dari pelaku kekerasan yang dituduhkan oleh Kepala Kepolisian Ngada AKBP. Fajar ditemukan oleh Australia dari salah satu situs porno.
“Pemerintah Australia dapat menjadi video pelecehan seksual dari salah satu situs porno, yang dikirim langsung ke kementerian PPA. Dari kementerian PPA yang dikirim ke polisi distrik NTT,” kata Imelda yang dikonfirmasi Cnnindonesia.com.
Tiga korban anak di bawah umur
Sejauh ini, lembaga pemberdayaan dan perlindungan Kota Kupang (DP3A) telah menduga bahwa tiga anak di bawah umur adalah korban pelecehan seksual.
“Setelah terdeteksi, kami hanya mendapat satu korban dan berdasarkan hasil dari tiga korban,” Imelda.
Imelda menjelaskan bahwa apa yang ditangani oleh Kupang City DP3A sekarang menjadi korban 12 tahun. Namun, berdasarkan peningkatan penilaian untuk tiga orang. Dua korban lainnya berusia 3 dan 14 tahun.
“Mereka menderita kekerasan seksual oleh mereka yang dicurigai dari pelaku (kepala polisi Ngada),” katanya.
Korban trauma dan melarikan diri, berada di rumah yang aman
Salah satu korban dari kekerasan seksual AKBP 12 tahun yang sudah lama bekerja dan di rumah yang aman. Korban lainnya masih berada di bawah pengawasan orang tua. Bahkan orang lain melarikan diri dalam ketakutan.
“Satu di bawah umur berada di bawah pengawasan orang tua kami dan dihadiri oleh kami, sementara kami telah mendeteksi tetapi melarikan diri, dan satu di rumah aman,” kata Imelda.
Imelda mengungkapkan bahwa 12 tahun -yang menderita menderita trauma parah dan takut bertemu orang lain. Korban sekarang telah menjalani 20 hari atas permintaan polisi.
“Awal trauma, dan takut bertemu orang lain,” katanya.
Ditangkap Februari di hotel, obat positif
AKBP Dawn, mantan kepala polisi Sumba Timur, dijamin di salah satu hotel di Kota Kupang dan segera dibawa ke Jakarta untuk diperiksa oleh markas polisi Divisi Propam pada 20 Februari.
Dari hasil pemeriksaan urin, AKBP fajar positif mengandung metamfetamin. Kemudian terungkap, selain kasus obat Dawn AKBP juga diduga terlibat dalam anak di bawah umur dan pornografi.
AKBP Dawn, lulusan AKPOL pada tahun 2004, segera dinonaktifkan oleh Kepala Polisi Distrik NTT, Kepala Polisi. Daniel Tahi Monang Silitonga.
Masih diselidiki oleh propam
Dawn AKBP masih diperiksa oleh Propam Poli setelah ditangkap Kamis lalu (3/20).
“Hasil pemeriksaan masih dalam proses, kami akan memperbarui nanti melalui propam,” kata inspektur hubungan masyarakat Kadiv Sandi Nugroho kepada wartawan pada hari Senin (10/3).
Sandi menekankan bahwa Kepala Polisi Jenderal Listyo Sigit Prabowo berkomitmen penuh untuk melanggar semua anggota yang melanggar alokasi. Dia mengatakan ini juga akan disampaikan sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas kepada publik.
“Siapa pun yang melanggar ketentuan kami akan bertindak tegas dan kami bertindak,” katanya.
(Ely/dal)