Jakarta, Pahami.id –
Pemerintahan Presiden Vladimir Putin mengusulkan pembangunan terowongan bawah laut penghubung Amerika Serikat Dan Rusia Panjang 112 kilometer melalui Selat Bering.
Utusan investasi Rusia, Kirill Dmitriev, mengatakan pembangunan jalur kereta api dan terowongan kargo sepanjang 112 kilometer antara Siberia dan Alaska akan membuka “peluang untuk eksplorasi sumber daya bersama” antara kedua negara.
Dmitriev juga menyarankan agar perusahaan membosankan milik miliarder Elon Musk dapat dilibatkan dalam proyek tersebut.
“Mari kita membangun masa depan bersama. Bayangkan menghubungkan AS dan Rusia, Amerika dan Afro-Eurasia dengan terowongan Putin-Trump,” tulis Dmitriev di X.
Postingan Dmitriev yang mempromosikan “Terowongan Putin-Trump” muncul ketika Trump dan Putin mengadakan percakapan telepon selama dua jam pada Kamis lalu, menjelang rencana pertemuan mereka di Budapest dalam beberapa minggu mendatang.
Selat Bering memiliki lebar 82 kilometer pada titik tersempitnya, memisahkan wilayah Chukota yang luas dan jarang penduduknya dari Alaska. Usulan untuk menghubungkan kedua wilayah ini sudah muncul sejak 150 tahun lalu.
Kepulauan Diomede yang kecil, satu milik Rusia dan satu lagi milik AS, terletak di tengah selat hanya berjarak 4 kilometer. Dmitriev mengatakan rencana untuk membangun “Jembatan Perdamaian Kennedy-Khrushchev” di seberang selat telah ada sejak era Perang Dingin.
“Waktunya telah tiba untuk berbuat lebih banyak dan menghubungkan benua untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia,” kata Dmitriev.
Rusia sebelumnya juga telah menyarankan AS untuk bergabung dengan Rusia dan Tiongkok dalam “proyek hidrokarbon bersama di Arktik”, mengacu pada perluasan pengeboran minyak. Rusia dan negara-negara Arktik lainnya berencana memperluas operasi penambangan di wilayah tersebut karena perubahan iklim menyebabkan mencairnya es di kutub.
(DNA/dan)