Site icon Pahami

Berita Usul Kepala Daerah Dipilih DPRD Menguat, PDIP Buka Suara

Berita Usul Kepala Daerah Dipilih DPRD Menguat, PDIP Buka Suara


Jakarta, Pahami.id

Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Halo Kristiyanto mengatakan dia akan meninjau proposal tersebut Kepala daerah dipilih oleh DPRD memperhatikan aspirasi rakyat dan aspek ketatanegaraan.

“PDI Perjuangan terus melakukan kajian, pada dasarnya sistem ini selalu mengandung plus minus.

Menurut Hasto, PDIP mengkaji ulang sistem pemilu daerah, baik yang dipilih oleh rakyat secara langsung maupun melalui DPRD untuk memastikan sistem pemilu bermanfaat untuk memperkuat demokrasi dan legitimasi kepemimpinan.


Lebih lanjut Hasto mengatakan, apapun sistem pemilunya, ia memandang yang terpenting adalah kepala daerah bisa menghasilkan keputusan politik untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, mengatasi kemiskinan, serta berbagai bentuk kesenjangan dan ketidakadilan.

Namun yang terpenting adalah pemimpin daerah bisa menghasilkan keputusan politik untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, mengatasi kemiskinan, kesenjangan dan berbagai bentuk ketidakadilan, ujarnya.

Dalam mengkaji usulan tersebut, PDIP akan mempertimbangkan harapan masyarakat dan aspek-aspek yang diatur dalam UUD.

“Suasana spiritual ketika konstitusi mengamanatkan kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih secara demokratis melalui pemilu yang adil, nah ini yang akan kita buka bersama, kita pelajari, tapi yang terpenting kemanfaatannya untuk meningkatkan kualitas demokrasi,” ujarnya.

Ia juga mengatakan, pemilihan kepala daerah secara langsung oleh rakyat sebenarnya dilakukan karena periode lima tahun memerlukan landasan legitimasi dan dukungan kuat dari rakyat.

Meski demikian, Hasto mengaku bisa memaklumi munculnya usulan kepala daerah untuk dipilih DPRD. Usulan ini disampaikan Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia yang kemudian dipertimbangkan Presiden Prabowo Subianto.

“Kami juga tidak menutup mata terhadap apa yang disampaikan Presiden Prabowo, karena pemilu langsung menimbulkan biaya yang besar, biaya kampanye, biaya penggalangan dana, biaya komunikasi politik yang menyebabkan banyak kepala daerah terjerat permasalahan terkait korupsi,” ujarnya.

“Itulah alasan yang kami tangkap, tentunya semua itu akan kami pelajari pada rapat kerja nasional berikutnya,” kata Hasto.

Hasto menyatakan sikap PDI Perjuangan selanjutnya akan dibahas dalam rapat kerja nasional yang digelar awal tahun depan.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia pada acara puncak HUT Golkar ke-61, Jumat (5/12), mengusulkan agar kepala daerah dipilih kembali melalui DPRD.

“Khusus Pilkada, setahun lalu kami sampaikan, kalau bisa Pilkada dipilih hanya melalui DPRD.

Presiden Prabowo yang juga hadir dalam kesempatan tersebut menyambut baik usulan Bahlil. Menurut Presiden, demokrasi harus dirancang untuk mengurangi biaya politik agar pemilu tidak hanya ditentukan oleh orang yang punya uang.

“Kalau sudah memilih DPRD kabupaten, DPRD daerah, kenapa tidak memilih Gubernur dan Bupati saja, itu saja,” kata kepala negara.

(antara/wi)


Exit mobile version