Jakarta, Pahami.id —
Mantan Wakil Presiden Yusuf Kalla (JK) mengajukan usulan terkait sosok Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud) untuk posisi calon presiden Prabowo Subianto.
Ia berharap sosok Mendikbud ke depan harus dikembalikan ke jalur sosok-sosok yang dikenal sebagai orang-orang hebat dan terbiasa berkecimpung di dunia pendidikan dan penelitian.
Hal itu disampaikan JK dalam acara ‘Kebijakan Anggaran Pendidikan Kompetitif’ yang ditayangkan di kanal YouTube Parlemen TV, Sabtu (7/9). JK awalnya mensurvei mantan Menteri Pendidikan Republik Indonesia itu.
Coba cari tahu siapa menteri pendidikan selama ini. Menteri pendidikan pertama, Ki Hajar Dewantoro, orang besar, mendirikan taman pelajar. Itu yang menjadi pionir prinsip pendidikan kita. Ada Pak Soemantri, ada Syarief Thayeb, Daoed Joesoef, Fuad, semua orang-orang hebat di bidang pendidikan,” kata JK.
JK juga menyebut nama Muhadjir Effendy dan Anies Baswedan, menteri pendidikan sebelum Nadiem.
“Ada Pak Juwono, Abdul Malik Fadjar, pakar pendidikan semuanya. Ada Muhadjir, ada Pak Nuh Rektor ITS, ada Anies Rektor Universitas Paramadina,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, JK menyebut Nadiem yang menjabat menteri saat ini. Menurutnya, Nadiem tidak memiliki pengalaman di bidang pendidikan sehingga jarang turun ke kantor.
Lalu ada Mas Nadiem yang tidak punya pengalaman pendidikan, tidak pernah datang ke daerah, jarang ke kantor, ujarnya.
Pernyataan ini mendapat tanggapan positif dari para peserta yang hadir.
“Kementerian ini, (nama) sekarang panjang, Kemendikbud, Riset, Teknologi, luas sekali, ramai sekali, dipimpin oleh orang-orang yang jarang ke kantor,” kata JK.
“Maaf, soalnya saya ajak ketemu, tapi saya ketemu di apartemen. Saya bilang saja jangan pilih menteri seperti itu. Karena berapa puluh anggaran yang diberikan kalau dia CEO. Seperti ini , kok bisa terjadi,” ucapnya lagi.
(tim/fra)