Site icon Pahami

Berita Usai Roket Katyusha Hizbullah, Israel Digempur Roket M90 Hamas


Jakarta, Pahami.id

Sayap bersenjata Hamas Brigade Al Qassam mengaku telah menembakkan roket M90 ke ibu kota Tel Aviv, Israelpada Minggu (25/8) sore.

“Ini adalah respons terhadap genosida yang dilakukan terhadap warga sipil dan pemindahan paksa rakyat kami,” demikian pernyataan Brigade Al Qassam seperti dikutip. Al Jazeera.


Sejauh ini, belum ada laporan kerusakan atau potensi korban jiwa akibat serangan Hamas di Tel Aviv. Israel juga tidak membicarakan serangan ini.

Namun serangan Brigade Al Qassam terjadi di hari yang sama ketika Israel dan milisi Hizbullah di Lebanon saling melancarkan serangan udara sejak Minggu dini hari.

Milisi Hizbullah di Lebanon selatan mengaku telah menembakkan lebih dari 320 roket Kayutsha ke 11 pangkalan dan barak militer Israel pada Minggu (25/8).

Melalui pernyataan yang dikutip Al JazeeraHizbullah mengklaim telah menargetkan pangkalan militer Israel untuk “memfasilitasi masuknya drone” menuju sasaran mereka jauh di dalam wilayah Israel.

“Dan drone itu diluncurkan sesuai rencana,” klaim Hizbullah dalam pernyataannya.

Salah satu pangkalan militer Israel yang menjadi sasaran Hizbullah adalah pangkalan Meron dan empat lokasi IDF di Dataran Tinggi Golan.

Hizbullah bahkan mengklaim serangan balik tahap pertama terhadap Israel telah berhasil dilakukan.

Serangan itu dimulai setelah militer Israel mengumumkan bahwa mereka telah melancarkan serangkaian serangan udara besar-besaran di Lebanon selatan, wilayah yang dikuasai Hizbullah.

Serangan dilancarkan tentara Israel (IDF) sejak Minggu dini hari. Tentara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu bahkan telah memerintahkan warga Lebanon yang berada di dekat benteng Hizbullah untuk menjauh.

Namun Hizbullah tidak tinggal diam, milisi sekutu Iran langsung melancarkan serangan drone dan roket besar-besaran ke beberapa titik di Israel.

Hizbullah mengatakan rangkaian serangan ini merupakan respons atas terbunuhnya salah satu komandan seniornya, Fuad Shukr di Beirut pada akhir Juli lalu.

Menurut media Israel, sejauh ini seorang wanita terluka akibat serangan udara Hizbullah di wilayahnya. Sementara itu, tidak ada laporan adanya korban jiwa atau kerusakan dari pihak Hizbullah.

Akibat ketegangan tersebut, tentara Israel menyatakan keadaan darurat selama 48 jam dan mengimbau warganya, terutama di Israel utara, untuk menghindari kerumunan dan berlindung di tempat penampungan.

Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv ditutup dan semua penerbangan dari dan ke bandara ditangguhkan.

Militer Israel mengatakan operasi bandara dilanjutkan sekitar Minggu pagi waktu setempat.

(rds)



Exit mobile version