Site icon Pahami

Berita Update Kecelakaan Bus Brimob Tol Purwodadi, Sopir Tewas & Belasan Luka

Surabaya, Pahami.id

Kecelakaan lalu lintas tunggal Bus Brigade Brigade Polisi Nasional berlangsung di jalan Road KM 72-73, hanya di Purwodadi, Jawa Timur, Sabtu (1/2).

Peristiwa itu terjadi ketika sekelompok siswa kelas 12 sedang dalam perjalanan ke Malang. Rencana tersebut, sekelompok 31 siswa, akan mengambil sesi foto untuk buku tahunan di Kayuangan dan Lapangan Kota Malang.

Bus Brimob yang membawa sekelompok siswa Sman 1, Sidoarjo rusak karena menabrak pembagi jalan atau penjaga jalan tol.


Dua orang dinyatakan meninggal, sopir bus Brimob. Korban lain meninggal, seorang siswa kelas 12 di Sman 1 Porong Sidoarjo.

“Ini sekelompok anak sekolah menengah, jadi ketika anggota kami berpatroli di trek [Tol] Sayangnya, ini disebut layanan marga. Saat berada di tempat kejadian, ada sebuah insiden, “kata PJR Kasat di Polisi Jawa Timur AKBP Hendrix Kusuma Wardhana pada hari Sabtu.

Sebagai akibat dari kecelakaan itu, sopir bus diperas oleh badan kendaraan. Setelah transfer dilakukan, kehidupan pengemudi tidak dapat membantu.

Tubuh pengemudi dan selusin penumpang kemudian dibawa ke rumah sakit.

Atas penyebab kecelakaan itu, Hendrix mengatakan partainya masih dalam. Perkiraan sementara adalah karena pengemudi tidak hati -hati.

“Indikasinya tidak peduli,” katanya.

Kronologi peristiwa

Kutipan dari Di antaraBus yang dimiliki oleh Brigade Polisi yang berisi siswa sekolah menengah mengalami kecelakaan tunggal di Purwodadi Toll Exit, Pasuruan. Insiden itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 11:30.

Bus yang membawa sekelompok siswa sekolah menengah atas pertama, Sidoarjo diketahui berencana menuju keangkuhan. Bus yang dimiliki oleh Brimob Pusdik menabrak indikator di jalan tol Purwodadi. Dikatakan bahwa tabrakan yang kuat telah menyebabkan tubuh dihancurkan.

Semua yang selamat telah dipindahkan ke beberapa rumah sakit, termasuk Dr. Hospital Saiful Anwar (RSSA) sangat disayangkan.

Dua kematian dipindahkan ke rumah sakit sebelum dikirim ke rumah duka.

“Korban meninggal karena dua pria, pria dan wanita,” kata kepala hubungan masyarakat RSSA, Donyan Iryan Vebry Prasetyo, Sabtu lalu, dikutip dari Detik.

Korban meninggal dalam kecelakaan busbrimob di Jalan Toll adalah seorang pengemudi bernama Khoirul (60), dan seorang siswa bernama Naviri Arimbi Maharani (18) porong kelas 12.

Kondisi korban yang terluka dan selamat

Lusinan korban menderita luka ringan dan parah dalam insiden itu.

Polisi distrik Pasuruan telah mengkonfirmasi bahwa korban kecelakaan bus adalah perlakuan terbaik. Polisi distrik Pasuruan juga memberikan trauma kepada yang selamat. Ini juga akan melibatkan tim penyembuhan trauma untuk mengembalikan kondisi psikologis korban.

“Kami juga prihatin dan belasungkawa terkait dengan insiden ini. Kami memastikan bahwa korban menerima perawatan medis terbaik.

Secara terpisah, Kantor Pendidikan Java Timur juga menyatakan bahwa itu akan membantu dalam biaya medis untuk siswa Sman 1 Porong yang menjadi korban kecelakaan di jalan tol Purwodadi Pasuruan. Kantor Pendidikan Java Timur Aries Agung Paewai mengatakan para korban sedang menjalani perawatan medis di beberapa rumah sakit dilindungi oleh BPJS Health.

“Sejauh ini tidak ada biaya yang harus dibelanjakan oleh orang tua yang kemudian akan dituntut kepada kami. Untuk rawat inap menggunakan BPJ,” katanya Aries K.Jurnalis Pemilu di Rumah Sakit Lawang Medika, Minggu (2/2).

Para korban dalam insiden itu dirawat di empat rumah sakit, Rumah Sakit Lawang Medika, RSSA Malang, Rumah Sakit Lawang, dan Rumah Sakit Prima Husada.

“Jadi ada 28 siswa di bus, 2 guru, 1 kernet dan 1 pengemudi, jadi ada juga 3 siswa karena mereka terlambat sampai mereka naik kendaraan pribadi,” kata Aries.

Di Rumah Sakit Lawang Medika ada 16 korban dari satu kecelakaan bus Brimob. Rumah Sakit Lawang Medika juga merujuk pada tiga korban lainnya, karena kondisinya yang berat.

“Saat ini ada 16 korban. Kami dirujuk ke tiga pasien karena kondisi pembakaran,” kata Hubungan Masyarakat Rumah Sakit Lawang Medika Hendrika Dina Ketika dipenuhi oleh wartawan pada hari Minggu.

Dia menjelaskan bahwa dari lusinan pasien, empat di antaranya menderita cedera atau lepuh ringan, sementara sisanya dilakukan dengan hati -hati karena seseorang menderita kepala, tangan, kaki.

“Informasi dari 16 ada empat cedera kecil, dan sisanya dilakukan dengan hati -hati. Tindakan komprehensif sampai operasi dilakukan karena pasien menderita cedera pada kepala, tangan, dan kaki (tulang patah),” jelas Dina.

Sementara itu, di Rossa Malang sebelumnya merawat enam korban yang terluka dalam kecelakaan itu, tetapi jumlah pasien meningkat dengan masuknya para korban dari tempat lain, termasuk dari Rumah Sakit Lawang Medika.



Exit mobile version