Jakarta, Pahami.id –
Gelombang aksi massa bergema Amerika Serikat Setelah ribuan orang mengadakan demonstrasi untuk menolak kebijakan Presiden Donald Trump. Aksi massal berjudul ‘Hands Off’ diadakan di akhir pekan di berbagai wilayah AS, termasuk Washington DC Capital.
Tindakan yang dimulai oleh lusinan kelompok progresif AS, termasuk Women MoveOn dan March, membawa tema kampanye tangan dengan berbagai tuntutan.
Apa massa massa aksi tangan di Amerika Serikat?
Menurut penyelenggara, tema utama tindakan tersebut adalah penolakan kebijakan Trump. Disebutkan dari AFP pada hari Minggu (6/4), publik menuduh kebijakan “perjuangan untuk kekuatan paling terbuka dalam sejarah modern yang dipimpin oleh Donald Trump, penasihatnya Elon Musk, dan jutawannya”.
Trump sangat dikritik karena menciptakan kebijakan agresif, seperti efisiensi pemerintah, mendorong nilai -nilai konservatif, untuk tarif kebijakan yang menindas negara -negara -negara ramah dalam perdagangan untuk memicu kekacauan global.
Pedemo, yang juga dimeriahkan oleh pendukung Partai Demokrat, juga kecewa karena partai mereka tampaknya tidak berdaya menghadapi sikap dan kebijakan agresif Trump.
“Trump, Musk, dan pendukung mereka dari pendukung mereka telah menyerang pemerintah, ekonomi, dan hak-hak dasarnya-dan didukung sepenuhnya oleh Kongres,” kata Pedemo.
Bertindak di National Mall, Washington DC, banyak penduduk hadir untuk membawa spanduk yang membaca protes, kritik, dan klaim terhadap Trump. Sebut saja poster yang bertuliskan “Bukan presiden saya!”, “Fasisme telah tiba,” “berhenti jahat,” dan “menyerahkan jaminan sosial kita.”
Mereka juga sibuk menyuarakan keprihatinan atas pemerintah Trump, seperti Jane Ellen Saums, seorang pekerja real estat. Jane mengatakan dia khawatir tentang kebijakan Trump karena merusak lembaga demokrasi yang telah lama menjadi dasar Amerika.
“Sangat mengkhawatirkan untuk melihat bagaimana pemerintah mengedarkan seluruh sistem pemeriksaan dan keseimbangan – dari lingkungan hingga hak -hak pribadi,” kata Jane, yang datang mengenakan lingkungan ibu, dibungkus anggur dan memegang replika bumi.
Tindakan tangan ini telah menjadi demonstrasi terbesar yang dihadapi Trump sejak ia kembali sebagai presiden AS. Menurut penyelenggara, aksi massa diadakan secara bersamaan di lebih dari 1.000 kota dan distrik Kongres di seluruh negeri.
Protes serupa juga terjadi di berbagai ibu di dunia seperti Paris, Roma dan London. Gelombang protes memperkuat kemarahan global atas kebijakan Presiden Republik.
Penolakan pemerintah Trump juga terus memperkuat efek protes, dari dalam dan di luar negeri.
(FRL/DNA)