Jakarta, Pahami.id –
Staf Jenderal Komandan Angkatan Darat Ukraina Mengkonfirmasi penarikan militer dari Pusat Logistik Sudzha di Kecam, RusiaPada hari Senin (3/17) beberapa hari setelah Moskow mengklaim telah mendominasi kota.
Tanpa mengeluarkan pernyataan resmi terkait penarikan, personel militer Ukraina membagikan peta medan perang terbaru di media sosial, yang menunjukkan posisi tentara Ukraina yang telah mengundurkan diri dari Sudzha.
Konfirmasi muncul di tengah serangan Rusia yang kembali ke perbatasan yang lebih intens, di mana Ukraina mengejutkan invasi tanah dan serangan perbatasan sejak Agustus 2024.
Ukraina meluncurkan “invasi punggung” ke wilayah perbatasan Rusia dengan harapan menggunakan wilayah yang ditangkap sebagai alat perundingan dalam negosiasi damai.
Dikutip Kyiv IndependentKyiv terus mempertahankan posisinya yang tertekan dalam tugas Kecalk, meskipun situasi logistik yang semakin sulit karena artileri, pesawat terbang, dan bom geser Rusia.
Di tengah -tengah laporan yang tidak sah dari tim Ukraina yang dikelilingi oleh Presiden AS Donald Trump pada 14 Maret mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin untuk “memaafkan” tentara Ukraina yang dilaporkan telah terjebak.
Ukraina menyangkal klaim pengepungan.
Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya mengklaim pada 13 Maret bahwa pasukannya telah merebut Sudzha.
Pernyataan itu muncul sehari setelah komandan tertinggi di Ukraina Olexandr Syrskyi mengkonfirmasi bahwa pertempuran itu masih berada di tepi Sudzha dan daerah sekitarnya.
“Terlepas dari keadaan yang paling sulit, prioritas saya adalah dan masih menyelamatkan nyawa tentara Ukraina. Oleh karena itu, jika diperlukan, unit tim pertahanan Ukraina akan bergerak dalam posisi yang lebih menguntungkan,” kata Syrskyi.
Laporan penarikan tim juga muncul sebelum percakapan telepon Trump dan Putin hari ini pada hari Selasa (3/18), untuk membahas gencatan senjata di Ukraina. Kedua presiden juga dikabarkan akan mengadakan pertemuan dalam waktu dekat.
(RDS)