Site icon Pahami

Berita Ukraina Serang Depot Amunisi Rusia, Picu Kebakaran Besar


Jakarta, Pahami.id

api hal-hal besar terjadi setelah tentara Ukraina menyerang pabrik amunisi Rusia di wilayah perbatasan Voronezh, Sabtu (7/9).

Warga sekitar langsung dievakuasi menyusul terjadinya kebakaran disertai ledakan.

Gubernur Voronezh Alexander Gusev mengatakan melalui Telegram bahwa sistem pertahanan anti-udara Rusia ‘telah mendeteksi dan menetralisirnya drone‘ diluncurkan oleh Ukraina di bagian barat wilayah Voronezh.


Sejauh ini, belum ada korban luka akibat penyerangan tersebut. Namun, drone yang jatuh menyebabkan api besar menyebar ke alat peledak sehingga memicu ledakan.

“Keputusan telah diambil untuk merelokasi warga,” katanya seperti dikutip AFP.

Dinas Keamanan Ukraina (SBU) mengonfirmasi telah menyerang depot amunisi Rusia di wilayah perbatasan Rusia-Ukraina.

Sumber di SBU mengatakan AFP bahwa Kyiv menargetkan bandara militer Rusia, pabrik amunisi dan fasilitas infrastruktur dalam serangan itu.

Serangan tersebut diduga dilancarkan untuk ‘menciptakan zona demiliterisasi di wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina’.

Serangan Ukraina terjadi seminggu setelah Rusia mengebom seluruh wilayah negara itu, menewaskan sedikitnya 55 orang di kota Hijrah dan tujuh di Lviv.

Serangan berlanjut hingga Jumat (6/9) malam, Rusia menembakkan 67 drone ke Ukraina, 58 di antaranya berhasil dinetralisir oleh Angkatan Udara Kyiv.

Pada hari Sabtu, Rusia juga mengklaim telah merebut Kalynove, sebuah desa sekitar 25 kilometer dari wilayah Pokrovsk, Donetsk. Rusia sudah lama ingin merebut wilayah Donetsk.

Presiden Rusia Vladimir Putin pekan lalu menegaskan, tujuan utama Kremlin dalam konflik ini adalah merebut seluruh wilayah Donbas, yang terdiri dari Donetsk dan Luhansk di Ukraina.

Moskow mengklaim telah mencaplok wilayah Kherson dan Zaporizhzhia selatan pada tahun 2022, beberapa bulan setelah invasi diluncurkan.

(blq/ashar)



Exit mobile version