Jakarta, Pahami.id —
Ukraina tersebut Korea Utara telah mengirimkan tiga jenderal dan 500 perwira ke Rusia untuk melawan mereka.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam rapat umum Dewan Keamanan PBB yang digelar pada Rabu (30/10).
Dalam sidang tersebut, Ukraina juga menjelaskan bahwa Korea Utara akan membentuk lima formasi militer yang masing-masing terdiri dari 2.000 hingga 3.000 tentara.
Kelima formasi militer ini akan digunakan untuk membantu Rusia menyerang Ukraina, seperti dilansir Reuters.
Lebih lanjut, Ukraina menyebut jenderal pasukan khusus Korea Utara, Kolonel Jenderal Kim Yong Buk, juga telah dikirim ke Rusia.
Ukraina memperkirakan jenderal yang juga mata-mata Korea Utara itu akan menjadi panglima tentara Korea Utara untuk membantu Rusia melawan mereka.
Rusia sendiri tidak menyangkal bahwa Korea Utara akan membantu mereka melawan Ukraina. Bahkan, Negeri Beruang Merah juga mengakui keterlibatan Korea Utara sejak mereka menginvasi Ukraina pada 2022.
Dalam sesi yang sama, utusan khusus Rusia, Vassily Nebenzia, mengatakan keterlibatan tentara Korea Utara dalam membantu Rusia melawan Ukraina tidak melanggar hukum internasional.
Sebab menurutnya Rusia bisa meminta bantuan sekutunya dalam melawan Ukraina.
Sebelumnya, Korea Utara dikabarkan mengirimkan pasukannya ke Rusia untuk membantu negara tersebut melawan Ukraina.
Amerika Serikat melaporkan pekan lalu bahwa Korea Utara telah mengirim 3.000 tentara ke Rusia.
Namun Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin melaporkan pada Rabu (30/10) bahwa jumlah pasukan Korea Utara yang dikirim ke Rusia bertambah menjadi 10.000 personel.
“Bukti saat ini menunjukkan bahwa Korea Utara telah mengirimkan sekitar 10.000 tentara untuk berlatih di Rusia timur. Beberapa dari pasukan DPRK ini telah bergerak lebih dekat ke Ukraina dan kami melihat mereka mengenakan seragam Rusia dan perlengkapan Rusia,” kata Austin seperti dilansir CNN.
Namun Korea Selatan mengklaim saat ini Korea Utara telah mengirimkan 13.000 tentara ke Rusia untuk melawan Ukraina.
(gas/bac)