Site icon Pahami

Berita Uji Publik Penulisan Sejarah Mulai 20 Juli

Berita Uji Publik Penulisan Sejarah Mulai 20 Juli


Jakarta, Pahami.id

Menteri Kebudayaan Zona fadli mengatakan bahwa tes publik buku -buku sejarah penulisan ulang siap diadakan pada 20 Juli. Dia memastikan dia akan melibatkan semua pemangku kepentingan.

“Mulai 20 Juli, tes publik dimulai di universitas yang melibatkan banyak pemangku kepentingan,” kata Fadli ketika bertemu di Forum Global di Beijing, Cina pada hari Jumat (11/7) seperti yang dikutip dari Di antara.


Fadli menjelaskan bahwa tes publik diadakan dalam bentuk seminar dan diskusi, sehingga memungkinkan pemangku kepentingan. Dia berharap bahwa mereka yang terlibat akan dapat memberikan masukan, kritik, untuk memberikan argumen yang terkait dengan isi buku sejarah pemerintah oleh buku sejarah pemerintah.

Menurut Fadli, sejauh ini banyak kritik berasal dari masyarakat melalui media sosial. Namun, katanya, kritik datang dan apakah subjek diskusi di media sosial hanya didasarkan pada asumsi.

Oleh karena itu, ia memastikan bahwa tes publik yang akan datang berfungsi untuk menggambarkan desain atau konsep dari sejarah buku nanti.

Buku Penulisan Uang Sejarah ditulis oleh sejarawan yang memiliki keahlian mereka pada tema tersebut. Sedangkan untuk pengawasan seluruh sejarah penulisan buku sejarah yang dilakukan oleh Komisi X dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

“(Selama Tes Publik) DPR pasti akan diundang, jika DPR adalah tugas dibangun sebagai pengawas.

Sebelumnya, beberapa anggota Komisi Komisi X juga telah melakukan penyerapan aspirasi yang terkait dengan penulisan historis di tiga universitas yaitu Universitas Andalas di Sumatra Barat, Diponegoro Universitas di Semarang, dan Universitas Hasanudin di Sulawesi Selatan.

DPR telah membentuk tim pengawas setelah proyek penulisan buku sejarah yang kontroversial. Pembicara Mrs. Maharani mengatakan bahwa partainya tidak menginginkan yang kurang beruntung dari proyek tersebut, jadi meminta seluruh proses untuk menjadi transparan dan bertanggung jawab.

Sebelumnya, klan CPB dan PDIP menuntut agar sejarah Indonesia ditunda setelah memanen reaksi kuat dari publik.

Salah satu keberatan dari PDIP, sebuah proyek sejarah di bawah Kementerian Kebudayaan akan digunakan sebagai Penolakan negara atas pelanggaran hak asasi manusia atau penolakan suatu negara terhadap kekerasan kemanusiaan.

Sementara itu, klan CPB meminta Zona Fadli untuk menunda proyek sejarah ini. Komisaris X dari PKB Habib Syarief menyebutkan keterlambatan dalam mengurangi polemik dalam masyarakat.

Hal lain adalah bahwa Habib menilai bahwa proyek sejarah Departemen Pendidikan dan Budaya telah dilakukan. Dia tidak dapat menemukan 100 sejarawan yang mengerjakan proyek tersebut.

Habib juga mengatakan bahwa tujuh bulan untuk proyek sejarah negara itu sangat singkat. Selain itu, sikap CPB diminta untuk menunda proyek sejarah Departemen Pendidikan dan Budaya serta aspirasi beberapa organisasi perempuan, seperti fatayat untuk Muslim.

Menurutnya, mereka menyatakan keprihatinan dengan proyek penulisan sejarah Indonesia.

“Saat ini, ini adalah percakapan besar dalam organisasi wanita. Tampaknya ada kata yang dapat memberikan kesejukan bagi wanita Indonesia,” kata Syarief dalam pertemuan Komisaris X dengan Kementerian Pendidikan dan Budaya beberapa waktu yang lalu.

Proyek Sejarah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga membakar pro dan kontra aktivis hak asasi manusia dan hak -hak perempuan, akademisi dan sejarawan perempuan.

(Antara/anak -anak)


Exit mobile version