Berita Tujuh Pegawai Dipecat Buntut Penjarahan Rusunawa Marunda

Jakarta, Pahami.id —

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan tujuh staf non-ASN diberhentikan setelah terlibat rampok di Rumah Susun Sewa Sederhana (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara.

Menyikapi hal tersebut, manajemen Rumah Pangsa Marunda hingga Desember 2023 telah melakukan PHK terhadap 7 orang yang bukan pegawai ASN, kata Plt Kepala Dinas Perumahan dan Perumahan DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris saat dihubungi, Jumat ( 21/12). 6).

Afan mengatakan, pihak manajemen sudah berupaya maksimal untuk mengamankan aset di Marunda, namun terkendala luasnya wilayah.

Mengingat luasnya kompleks Apartemen Marunda dan terbatasnya jumlah pekerja, terjadi kekurangan, ujarnya.

<!–

–>

Terpisah, Plt Gubernur DKI Heru Budi Hartono mengaku sudah meminta Inspektorat DKI mengusut kasus perampokan tersebut.

“Saya minta Inspektorat memeriksanya. Harus tegas tindakannya, tidak ada cerita. Tadi pagi saya telepon Inspektorat,” kata Heru di Jakarta Barat.

Rusunawa Marunda rusak parah sejak ditinggalkan warganya yang dipindahkan ke tempat lain.

Kini keadaan semakin parah karena sisa barang termasuk aset milik Pemda DKI dirampok maling. Barang-barang tersebut antara lain besi, pagar, wastafel. Toilet duduk dan jongkok.

Bahkan sebagian tembok Rusunawa Marunda roboh akibat ulah perampok.

Peristiwa perampokan bukan hanya terjadi satu kali saja, bahkan kejadian serupa pernah terjadi pada awal tahun 2024. Anggota satuan pengamanan Rusunawa Marunda mengaku khawatir saat mengetahui kusen jendela unit di blok C2 telah dilepas tanpa memberi tahu pihak pengelola. . .

(kamu/bmw)