Site icon Pahami

Berita Trump Ultimatum Hamas Jika Tak Manut Gencatan: Kami Lenyapkan Mereka

Berita Trump Ultimatum Hamas Jika Tak Manut Gencatan: Kami Lenyapkan Mereka


Jakarta, Pahami.id

Presiden Amerika Serikat Donald Trump Diancam akan melenyapkan Hamas jika melanggar gencatan senjata tahap pertama dengan Israel di Jalur Gaza, Palestina.

Trump juga mengatakan dia akan memberi kesempatan kepada Hamas jika mereka menghormati gencatan senjata.


“Kami telah membuat kesepakatan dengan Hamas, mereka akan berperilaku baik, mereka akan bertindak baik, mereka akan menjadi baik,” kata Trump di Gedung Putih, Senin (20/10), mengutip AFP.

Beliau kemudian berkata, “Jika mereka tidak melakukan hal tersebut, kami akan bertindak dan kami akan melenyapkan mereka, jika diperlukan, mereka akan tersingkir dan mereka menyadarinya.”

Meski demikian, Trump menegaskan militer Amerika Serikat tidak akan terlibat melawan Hamas. Ia kemudian menyebutkan puluhan negara yang telah setuju untuk bergabung dengan pasukan stabilisasi internasional untuk Gaza, katanya, akan dengan senang hati mengambil bagian dalam perjuangan melawan kelompok tersebut.

Trump kemudian mengatakan belum saatnya Hamas dilenyapkan dan memberi mereka kesempatan. Ia berharap kekerasan bisa terus berkurang.

“Tapi sekarang lho, mereka adalah orang-orang yang suka kekerasan,” ujarnya.

Presiden AS juga memperingatkan Hamas untuk berhenti melakukan eksekusi di depan umum. Hamas, lanjutnya, menjadi sangat gaduh dan melakukan hal-hal yang tidak seharusnya.

“Jika mereka terus melakukan hal ini, kami akan turun tangan dan membereskannya, dan hal ini akan terjadi dengan cepat dan cukup sulit,” tambah Trump.

Apalagi, saat ini negara pendukung Hamas, Iran, kata Trump, juga kecil kemungkinannya melakukan intervensi pasca perang 12 hari pada Juni lalu.

“Mereka tidak lagi mendapat dukungan dari siapa pun, mereka harus menjadi baik, dan jika tidak, mereka akan dimusnahkan,” kata Trump.

Desakan Trump untuk melakukan gencatan senjata hanya berlaku bagi Hamas, bukan Israel.

Tentara Israel telah berulang kali melanggar tahap pertama gencatan senjata ini. Mereka menyerang Gaza, membunuh warga sipil, dan bahkan menghentikan masuknya bantuan kemanusiaan.

Israel melancarkan invasi ke Jalur Gaza pada Oktober 2023. Sejak itu, mereka secara brutal menyerang warga sipil dan objek-objek sipil.

Akibatnya, lebih dari 68.000 orang di Palestina terbunuh dan jutaan orang terpaksa menjadi pengungsi.

(ISA/RDS)


Exit mobile version