Jakarta, Pahami.id –
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump Berencana berangkat ke Mesir akhir pekan ini di tengah mediasi gencatan senjata Israel Dan Hamas Di jalur Gaza, Palestina.
Ketika Trump berbicara di sebuah acara di Gedung Putih, Menteri Luar Negeri Marco Rubio memasuki ruangan dan menyerahkannya. Trump membacanya lalu menjelaskan isi catatan tersebut.
“Saya hanya diberi catatan oleh Menteri Luar Negeri yang mengatakan bahwa kita sudah sangat dekat dengan perjanjian di Timur Tengah, dan mereka akan membutuhkan saya segera,” kata Trump. Aljazeera.
Trump mengatakan dia mungkin akan pergi sebelum tahanan itu dibebaskan atau segera.
“Saya harus pergi sekarang untuk mencoba menyelesaikan beberapa masalah di Timur Tengah,” katanya.
Berdasarkan informasi yang diterima Aljazeera, mediator di Mesir telah meyakinkan delegasi Palestina bahwa jika kesepakatan tercapai, Trump akan mengumumkan berakhirnya perang di Gaza.
Sumber Senior Palestina mengatakan, mediator memahami permintaan Palestina untuk menarik tim dari wilayah kota Gaza sebelum pembebasan tahanan.
“Para mediator meminta delegasi Palestina dan Israel untuk menetapkan hari Jumat sebagai batas waktu perundingan,” kata sumber itu.
Rencana Trump yang menyerukan gencatan senjata, pembebasan seluruh sandera yang ditahan di Gaza, persenjataan Hamas, dan penarikan pasukan Israel secara bertahap dari wilayah tersebut mendapat respons positif dari Hamas.
Pada Jumat (3/10), Hamas sepakat untuk melepaskan sandera di Gaza sesuai usulan Trump. Namun Hamas meminta banyak perundingan mengenai rincian lain dalam proposal Trump.
Menurut Israel, tuntutan Hamas menunjukkan kelompok milisi menolak usulan Trump. Salah satu peristiwa utama adalah klausul pelepasan senjata, yang tidak ditanggapi oleh Hamas.
(Fra/fra)