Jakarta, Pahami.id –
Presiden Donald Trump menandatangani undang-undang untuk mengakhiri penutupan pemerintah (penutupan pemerintah) Terpanjang dalam sejarah AS pada Rabu (11/12) malam.
Langkah ini mengakhiri kebuntuan pembahasan anggaran di Kongres yang telah berlangsung selama 43 hari terakhir.
“Hari ini kami mengirimkan pesan yang jelas bahwa kami tidak akan pernah menyerah,” kata Trump sebelum menandatangani RUU tersebut, yang disambut tepuk tangan dari anggota Partai Republik yang berkumpul di sekelilingnya di Ruang Oval.
Namun, saat itu Trump masih ngotot menyalahkan Partai Demokrat yang memicu penutupan pemerintahan yang bisa berlangsung lama.
Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat AS mengesahkan rancangan undang-undang pendanaan untuk mengakhiri penutupan pemerintah pada hari yang sama sebelum rancangan undang-undang tersebut diserahkan kepada Trump untuk ditandatangani.
Pemungutan suara dilaksanakan pada Rabu (12/11). Hasilnya adalah 222 mendukung, dan 209 menentang RUU tersebut. Rinciannya, 216 anggota DPR dari Fraksi Republik memberikan persetujuan, dan enam dari Demokrat. Mereka yang memberikan suara menentang adalah dua anggota Partai Republik, dan 207 anggota Partai Demokrat.
RUU sudah disahkan, usulan sudah disesuaikan, kata anggota DPR yang memimpin pemungutan suara itu, dikutip dari Antara berita AP.
RUU tersebut kemudian diserahkan ke meja Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk ditandatangani. Hal ini juga menandai dibukanya kembali pemerintahan yang ditutup selama 43 hari, katanya CNN.
Sekalipun penutupan pemerintahan berakhir, akan membutuhkan waktu yang lama bagi institusi atau lembaga untuk kembali seperti sebelum penutupan pemerintahan.
Sebelum mencapai DPR dan ditandatangani oleh Trump, Senat terlebih dahulu mengesahkan undang-undang serupa pada hari Senin.
Saat itu, delapan anggota Partai Demokrat memberikan suaranya. Sejauh ini, pemungutan suara seringkali berakhir dengan kebuntuan dan memaksa pemerintahan Donald Trump untuk terus melakukan penutupan.
Sejak akhir September, anggota Senat dari Partai Republik telah berusaha untuk meloloskan rancangan undang-undang pendanaan, namun mereka mengatakan bahwa undang-undang tersebut sering kali dihalangi oleh Partai Demokrat.
Melalui negosiasi yang sulit, para perunding demokratis akhirnya sepakat untuk memastikan bahwa setidaknya delapan anggotanya akan memilih “ya” pada mosi prosedural untuk memajukan paket pendanaan pemerintah.
Dengan tambahan ini, ambang batas prosedural sebesar 60 suara akan terpenuhi hingga ratifikasi akhir.
Di Senat, Partai Republik memegang 53 kursi, Demokrat 45 kursi, dan dua senator independen berkoalisi dengan mereka.
Pemerintahan Trump mendeklarasikan penutupan pemerintahan ketika Kongres gagal menyetujui pengesahan RUU pada akhir September.
Penutupan ini telah berlangsung sejak 1 Oktober dan merupakan yang terpanjang dalam sejarah penutupan lembaga/kementerian di Amerika Serikat.
(ISA/RDS)

