Jakarta, Pahami.id –
Militer Amerika Serikat Melancarkan serangan udara di perairan negara yang sudah lama menentang Negeri Paman Sam tersebut menyebabkan enam orang tewas.
Serangan udara AS menyasar kapal layar di Pantai Venezuela pada Selasa (14/10).
Presiden AS Donald Trump pada Selasa (14/10) mengatakan kapal tersebut menyelundupkan narkoba dan “bergabung dengan organisasi yang ditunjuk sebagai teroris (DTO)”.
Trump tidak merujuk pada kelompok yang dimaksudnya. Dia juga tidak memberikan kesaksian atas klaimnya.
“Intelijen memastikan bahwa kapal tersebut menyelundupkan narkotika, terhubung dengan jaringan teroris narkotika ilegal, dan bergerak di sepanjang jalur DTO,” kata Trump tentang kebenaran media sosialnya, seperti disebutkan CNN.
Trump menambahkan bahwa serangan itu dilakukan di perairan internasional dan enam orang tewas di dalamnya. Tidak ada tentara AS yang terluka dalam serangan itu.
Ini adalah kelima kalinya AS mengumumkan serangan terhadap kapal tersebut. Pentagon sebelumnya mengumumkan operasi serupa pada awal Oktober.
Serangan terbaru ini mungkin meningkatkan ketegangan antara AS dan Venezuela. Presiden Venezuela Nicolas Maduro telah menunjukkan bahwa dia siap mengumumkan keadaan darurat untuk melindungi negaranya jika terjadi serangan oleh militer AS.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa Amerika Serikat berencana melancarkan serangan ke wilayah Venezuela yang disebut-sebut telah memberantas kartel narkoba.
Serangan yang direncanakan ini menimbulkan pertanyaan mengenai validitas tindakan Washington. Pentagon telah mengirimkan surat pembelaan kepada Kongres dengan alasan bahwa AS saat ini sedang dalam “konflik bersenjata” dengan kartel narkoba dan pengedar narkoba adalah sebuah lelucon.
(BLQ/RDS)