Jakarta, Pahami.id –
Presiden Amerika Serikat Donald Trump Dilaporkan mengarahkan Biro Investigasi Federal (FBI) Temukan semua dokumen terkait kasus pilot solo wanita pertama Amelia Earhart yang menghilang 88 tahun lalu.
Earhart dan navigatornya, Freed Noonan, menghilang pada tanggal 2 Juli 1937 di Samudera Pasifik selama ekspedisi perlindungan. Saat itu, Earhart berusia 39 tahun dan mencetak berbagai rekor sejarah di bidang penerbangan.
Menurut dua sumber penegak hukum AS, pemerintahan Trump telah mengarahkan pekerja FBI di Washington, DC, dan New York untuk segera menemukan semua dokumen dan catatan media digital terkait hilangnya Amelia Earhart.
Para pekerja di kantor FBI di Washington dan New York menerima pesan yang sangat tidak biasa dari bos mereka pada Selasa sore. Memo tersebut juga ditandai sebagai kategori prioritas tinggi.
Pesan yang diberikan oleh dua sumber kepada CNN Kedengarannya:
“Sejalan dengan permintaan prioritas dari Kantor Eksekutif Presiden AS, harap temukan semua dokumen atau tempat penyimpanan media fisik, termasuk berkas kasus terbuka dan tertutup, untuk catatan terkait Amelia Earhart.”
Pegawai FBI diberi tenggat waktu prioritas pada hari Rabu untuk menindaklanjuti perintah tersebut, yang dikeluarkan pada hari ketujuh penutupan pemerintahan Ini berlanjut.
Kasus hilangnya Earhart tidak pernah terselesaikan dan jenazahnya tidak pernah ditemukan hingga saat ini. Earhart dinyatakan hilang di laut setelah 16 operasi pencarian.
Presiden Donald Trump mengatakan bulan lalu bahwa dia telah mengarahkan pemerintahannya untuk “menyatakan dan merilis semua dokumen pemerintah” terkait Earhart.
“Kehilangan hal tersebut, hampir 90 tahun yang lalu, telah menarik perhatian jutaan orang.
Berbagai teori konspirasi pun bermunculan terkait tragedi Amelia Earhart yang dinyatakan hilang, penyelamat legendaris.
Namun, seperti diberitakan CNN Pada tahun 2024, pemerintah AS mengklaim bahwa Earhart dan navigatornya jatuh di Samudera Pasifik setelah pesawat mereka kehabisan bahan bakar.
Trump juga sebelumnya mengarahkan pengungkapan dokumen rahasia terkait kematian para pemimpin besar yang kerap menjadi bahan teori konspirasi, termasuk dokumen pembunuhan Presiden John F. Kennedy, Senator Robert F. Kennedy, dan pendeta Martin Luther King Jr.
(RDS/BAC)