Jakarta, Pahami.id –
Presiden Donald Trump Sebutkan US International Development Institute (Badan Pengembangan Internasional AS/USAID) dioperasikan oleh “orang gila radikal”.
Pernyataan itu dibuat ketika sebuah agen bantuan mengeluh atas keputusan untuk membekukan bantuan asing AS oleh Trump.
“USAID dijalankan oleh sekelompok orang gila radikal, kami akan merilisnya … dan kemudian kami akan memutuskan (tentang masa depan USAID),” kata Trump pada hari Minggu (2/2), seperti yang dikatakan AFP.
Tidak hanya Trump, Elon Musk juga menyebut lembaga ini “organisasi kriminal”. Dia mengatakan pada platform X sebagai tanggapan terhadap unggahan video yang menuduh USAID terlibat dalam “pekerjaan CIA nakal” dan “sensor internet.”
“Apakah Anda tahu bahwa USAID, yang menggunakan pajak Anda, mendanai penelitian senjata biologis termasuk Covid-19 yang menewaskan jutaan orang?” Tulis pemimpin efisiensi pemerintah AS (efisiensi pemerintah AS) dalam unggahan lain.
Serangan terhadap USAID terjadi ketika Amerika Serikat membekukan semua bantuan asing selama tiga bulan. Pembekuan dilakukan karena Trump mengklaim bahwa industri bantuan asing tidak sejalan dengan kepentingan AS “dan dalam banyak kasus antitesis dengan nilai -nilai Amerika.”
Efek dari pembekuan ini juga telah diperingatkan besar karena AS secara konsisten berkontribusi pada bantuan kemanusiaan terbesar di dunia.
USAID adalah lembaga independen yang didirikan oleh hukum Kongres. Badan ini mengelola $ 42,8 miliar (sekitar Rp. 704 triliun) untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan bantuan pembangunan di seluruh dunia.
Dua petugas keamanan tinggi telah dikeluarkan
Di tengah-tengah kerusuhan, pemerintah Trump juga menghapus dua petugas keamanan USAID jangka tinggi selama akhir pekan.
Penghapusan itu setelah upaya kedua untuk mencegah perwakilan dari Departemen Efisiensi Pemerintah (DEGE) di bawah Elon Musk memiliki akses ke bagian yang dilarang dari Gedung USAID.
Penghapusan ini meningkatkan panjang lusinan pekerja USAID yang telah dibebaskan dari posisi baru. Hampir 30 staf karier di Biro Hukum dan Urusan Publik USAID telah kehilangan akses ke E -Mel semalam mereka.
Jumlah staf USAID yang sedang berlibur juga meningkat menjadi hampir 100 orang.
Sejak Sabtu (1/2) sore, situs web USAID belum dapat diakses. Ini menunjukkan bahwa lembaga akan berakhir.
(BLQ/DNA)