Site icon Pahami

Berita Trump Sanksi 2 Perusahaan Minyak Rusia usai Batal Temui Putin

Berita Trump Sanksi 2 Perusahaan Minyak Rusia usai Batal Temui Putin


Jakarta, Pahami.id

Presiden Amerika Serikat Donald Trump sanksi dijatuhkan pada dua perusahaan minyak terbesar Rusia setelah tiba-tiba membatalkan rencana pertemuannya dengan presiden VladimirPutin.

Dalam sebuah pernyataan dari Gedung Putih, Trump merasa “waktunya telah tiba” untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, dan menambahkan bahwa ia telah “menunggu lama” untuk melakukan hal tersebut.


Namun, Trump juga meminta Moskow untuk segera menyetujui gencatan senjata dan mengakhiri agresinya terhadap Ukraina yang telah berlangsung sejak tahun 2022 dan berharap “sanksi tersebut tidak akan bertahan lama”.

Sanksi tersebut menargetkan Rosneft dan Lukoil serta puluhan anak perusahaannya. Inggris menjatuhkan sanksi terhadap kedua perusahaan tersebut minggu lalu, sementara Uni Eropa menyetujui paket sanksi tambahan pada hari Rabu.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa ini adalah “waktunya untuk menghentikan pertumpahan darah dan segera mencapai gencatan senjata.”

Melihat penolakan Presiden Putin untuk mengakhiri perang yang tidak masuk akal ini, Departemen Keuangan menjatuhkan sanksi kepada dua perusahaan minyak terbesar Rusia yang menjadi sumber pendanaan mesin perang Kremlin, katanya seperti dikutip. CNN.

Bessent menambahkan, “Departemen Keuangan siap mengambil langkah lebih lanjut jika diperlukan untuk mendukung upaya Presiden Trump mengakhiri perang lainnya. Kami mendorong sekutu kami untuk bergabung dan mematuhi sanksi ini.”

Selama beberapa minggu terakhir, Presiden Trump telah mengisyaratkan bahwa ia mungkin akan menjatuhkan sanksi terhadap Rusia karena penolakannya untuk merundingkan gencatan senjata di Ukraina.

Pengumuman ini datang bersamaan dengan pernyataannya bahwa ia telah “membatalkan” rencana pertemuan dengan Presiden Vladimir Putin karena merasa “tidak akan mencapai titik yang diinginkan”.

Trump sebelumnya menyatakan keinginannya untuk bertemu Putin di Budapest. Namun pada hari Rabu, dia mengkonfirmasi bahwa pertemuan tersebut telah “dibatalkan,” dan mengatakan bahwa “rasanya tidak benar,” meskipun dia bersikeras bahwa pertemuan tersebut akan tetap diadakan di masa depan.

(RDS)


Exit mobile version