Jakarta, Pahami.id –
Presiden Donald Trump menemukan penggerebekan atau serangan Sayaimigran Karena ras, bahasa, dan pekerjaan mereka.
Hakim Distrik AS di Pengadilan Distrik untuk Distrik Tengah California Maame Ewusi-Mensah Frimpong mengatakan Kementerian Keamanan Domestik (DHS) telah menangkap imigran hanya karena ras, bahasa, dan pekerjaan.
Dia juga mendesak DHS untuk berhenti menangkap tanpa alasan.
“Pengadilan memutuskan, berdasarkan semua bukti yang disajikan, mereka [pemerintah] Sesuai [telah melakukan penangkapan tanpa alasan jelas]”Tulis frimpong dalam keputusannya, seperti yang disebutkan CNN.
Keputusan Frimpong dikeluarkan setelah American Freedom Freedom Freedom Union (ACLU) California Selatan menggugat DHS pekan lalu karena menggerebek tanpa alasan imigran di wilayah mereka.
Organisasi itu juga mengatakan bahwa imigran yang telah ditangkap tidak diizinkan untuk mencari bantuan hukum.
Frimpong sebelumnya menyatakan bahwa pengadilan harus membuat keputusan apakah penggugat dapat membuktikan pernyataannya. Bahkan, setelah pemeriksaan, klaim mereka benar.
Dalam sebuah keputusan pada hari Jumat (11/7), Frimpong mengatakan pemerintah telah gagal memberikan informasi berdasarkan penangkapan imigran.
Dia kemudian memerintahkan DHS, Biro Investigasi Federal (FBI), dan Kementerian Kehakiman untuk menghentikan penangkapan imigran yang tidak jelas. FBI dan Kementerian Kehakiman juga didakwa oleh ACLU Southern California dengan DHS.
Selain itu, Frimpong juga mengarahkan DHS untuk memberikan dokumentasi penangkapan rutin kepada pengacara penggugat.
Selama Kamis terakhir (10/7), Frimpong skeptis terhadap argumen pemerintah tentang alasan penangkapan imigran. Pemerintah pada waktu itu menyatakan bahwa penangkapan dilakukan berdasarkan informasi intelijen, bukan karena ras atau etnis.
Ilustrasi. Presiden AS Donald Trump ditemukan menangkap imigran untuk ras, bahasa, dan pekerjaan. (Reuters/Jose Luis Gonzalez)
|
Frimpong juga berulang kali mendesak pemerintah untuk bersaksi. Namun, pemerintah tidak dapat membuktikan argumennya di hadapan hakim.
Kelompok advokasi imigran sebelumnya menyuarakan kekhawatiran bahwa para imigran yang ditahan tidak diberi kesempatan untuk menghubungi pengacara. Mereka juga mengklaim bahwa imigran ditahan dalam kondisi tidak manusiawi, seperti tempat tidur yang belum terbukti, kamar mandi, ke fasilitas medis.
“Apa pun warna kulit, bahasa yang ia gunakan, atau tempat kerja, setiap orang memiliki hak konstitusional untuk dilindungi dari pelanggaran hukum,” kata pengacara senior Achu dari California Selatan, Mohammad Tajsar.
Juru bicara DHS Tricia McLaughlin menanggapi keputusan Frimpong ini. Dalam sebuah pernyataan, ia mengatakan “seorang hakim distrik melemahkan kebutuhan Amerika.”
Sementara itu, keputusan Frimpong dipuji oleh Gubernur California Gavin Newsom. Dalam unggahan pada X, Newsom mengatakan negara itu menjunjung tinggi hukum dan konstitusi AS.
“Dan saya mendesak pemerintah Trump untuk melakukan hal yang sama,” tulisnya.
Walikota Los Angeles Karen Bass juga memuji keputusan hakim federal. Bass mengatakan keputusan itu merupakan langkah penting menuju keselamatan, keamanan, dan hak -hak semua penduduk Los Angeles.
Sejak kembali ke Gedung Putih, Trump secara agresif menargetkan imigran di seluruh Amerika Serikat.
Melalui pemerintahannya, ia memindahkan Badan Imigrasi ICE untuk mengeluarkan massa imigran.
Langkah ini juga memicu protes yang kuat, salah satunya di Los Angeles. Karena protes menyebabkan kekacauan, Trump memindahkan ribuan penjaga nasional ke kota untuk menekan Pedemo.
(BLQ/ASR)