Jakarta, Pahami.id –
Presiden Amerika Serikat Donald Trump Bergabung dalam memberikan pujian Surgawi untuk Presiden Rusia Vladimir Putin Setelah bertemu di Alaska pada hari Jumat (8/15). Pujian disampaikan setelah Putin disampaikan.
Pernyataan itu muncul ketika Trump mewawancarai media Fox News Amerika Serikat. Dia mengatakan pertemuan dengan Putin hangat dan produktif.
“Anda tahu, dia adalah pria yang kuat, dia sangat tegas dalam segala hal, tetapi pertemuan itu juga sangat panas di antara dua negara yang sangat penting, dan sangat baik ketika mereka bisa bersama,” kata Trump seperti yang dilaporkan Berita rubah.
Dia kemudian berkata, “Saya pikir kita cukup dekat dengan perjanjian. Sekarang, lihat, Ukraina harus setuju.”
Salah satu hal yang paling disetujui adalah pertukaran tanah dan beberapa jaminan keamanan dari Amerika Serikat.
Ketika ditanya berapa banyak nilai yang akan diberikan untuk menggambarkan pertemuan itu, Trump menjawab “10 dari 10.”
Trump juga mengatakan percakapan itu terjadi “sangat tulus” dan melihat tanda -tanda Putin yang ingin mengakhiri perang.
Namun, sampai pertemuan berakhir tidak ada kesepakatan gencatan senjata yang dicapai antara kedua pemimpin.
Trump juga mengatakan ada beberapa hal untuk dibahas. Ini menunjukkan bahwa upaya negosiasi gencatan senjata itu sulit.
Putin sebelumnya dianggap sebagai pertemuan dengan Trump yang membangun dan menghormati satu sama lain. Dia juga mengatakan perang di Ukraina tidak akan terjadi jika Trump menjadi presiden AS pada tahun 2022.
“Saya ingin mengingatkan Anda pada tahun 2022, dalam hubungan terakhir dengan pemerintah sebelumnya,” kata Putin.
“Saya mencoba meyakinkan mantan kolega Amerika saya bahwa situasi ini tidak dapat dibawa ke titik yang tidak dapat diubah, jika terjadi permusuhan,” kata Putin selama konferensi pers dengan Trump di Alaska, yang dikutip oleh media pemerintah Rusia, Tass.
Putin mengatakan jika apa yang ditakuti akan terjadi maka itu akan menjadi kesalahan besar.
“Hari ini, ketika Presiden Trump mengatakan jika dia menjadi presiden pada waktu itu, tidak akan ada perang, saya yakin itu akan terjadi, saya bisa mengkonfirmasi,” kata presiden Rusia.
Rusia menyerbu Ukraina pada bulan Februari 2022. Pada hari -hari awal invasi, Trump bangga dengan perang yang tidak akan terjadi jika ia menjadi presiden.
Kemudian, selama kampanye pemilihan presiden 2024, dia mengatakan dia bisa menyelesaikan konflik Rusia-Ukraina dalam waktu singkat.
Namun, tujuh bulan setelah presiden yang ditunjuk secara resmi, retorika belum diterapkan. Upaya untuk menegosiasikan gencatan senjata yang dipromosikan oleh AS sering terbunuh dan tidak ada kedamaian antara Rusia dan Ukraina.
(Isa/Chri)