Jakarta, Pahami.id –
Kementerian Luar Negeri Kita Mulailah menghentikan lebih dari 1.300 karyawan pada hari Jumat (11/7) sebagai bagian dari kampanye presiden Donald Trump Untuk mengurangi sejumlah besar pekerja pemerintah federal.
AFP melaporkan bahwa Departemen Luar Negeri mengatakan 1.107 pegawai negeri sipil dan 246 pekerja layanan luar negeri telah diberitahu bahwa mereka akan dipecat.
Pengakhiran Ketenagakerjaan (PHK) di departemen terjadi tiga hari setelah Mahkamah Agung membuka jalan bagi pemerintah Trump untuk memulai pekerja federal pemecatan massal.
Pengadilan Tinggi Konservatif telah menolak larangan pengadilan yang lebih rendah Trump untuk berpotensi menolak puluhan ribu pekerja pemerintah.
Departemen Amerika dari Departemen Amerika (AFSA) mengutuk penghentian yang dilakukan oleh Departemen Luar Negeri, mengutipnya “pukulan besar bagi kepentingan nasional AS.”
“Di tengah ketidakstabilan global yang parah, dengan perang yang mengamuk di Ukraina, konflik antara Israel dan Iran, dan rezim otoriter menguji batas -batas komando internasional, Amerika Serikat memilih untuk memotong tenaga kerja diplomatik almarhum,” kata AFSA dalam sebuah pernyataan resmi.
“Kami menentang keputusan ini sekeras mungkin,” kata mereka.
Departemen Luar Negeri menggunakan lebih dari 80.000 orang di seluruh dunia tahun lalu, dengan sekitar 17.700 di antaranya bekerja secara lokal.
Pengakhiran Kementerian Luar Negeri AS adalah langkah Trump untuk merestrukturisasi lembaga untuk memastikan bahwa kebijakan luar negeri sejalan dengan kepentingan Amerika pertama.
Upaya-upaya ini mungkin berdampak pada banyak orang termasuk anggota dinas asing yang berjuang demi AS di tengah dominasi Rusia-Cina.
Pemberhentian staf di Kementerian Luar Negeri juga telah diprediksi oleh banyak orang. Pada bulan Februari, Trump meminta Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio untuk memperbaiki kebijakan luar negeri sesuai dengan persyaratan Presiden dan Partai.
Trump juga bangga membersihkan negara dengan menembak anggota yang malang.
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengumumkan restrukturisasi besar departemennya pada akhir April, berbagi artikel di situs media sosial X yang menyarankan rencana pemangkasan hingga 15 persen staf.
Sejak kembali ke Gedung Putih, Trump telah melakukan pengurangan tenaga kerja federal sebagai salah satu prioritas utamanya.
Dia secara drastis memotong pekerjaan dan pengeluaran melalui apa yang disebut departemen efisiensi pemerintah, yang sebelumnya dipimpin oleh Elon Musk.
(AFP/CHRI)